DEPOK- JAWA BARAT- INFONEWS- Telah terjadi bentrokan antara suku Ambon dan Madura.di duga korban adalah jasa penagih hutang atau Debtcolektor.

Laporan Awal dugaan Penganiayaan yang mengakibatkan Korban Meninggal Dunia.pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023 sekira jam 14.30 wib telah terjadi diduga penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Perum Raffles Hills Blok Q9/9 Kel Sukatani kec. Tapos kota Depok yang dilakukan oleh kelompok Madura saudara dari pak Muchtar terhadap satu orang kelompok Ambon yg terkena senjata tajam pada bagian dada yang mengakibatkan robek pada dada sehingga korban meninggal dunia.

Kejadian pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023 jam. 14.30 wib.

TKP Perum Raffles Hills Blok Q9/9.

Korban :Nama : Muhammad Sufry Lestaluhu TTL : t.luhu 27 Maret 1980 

Alamat : kp.tonggoh RT.03/02 Keleruhan Ginungsari Citeureup Bogor.

Pelaku masih dalam Lidik,diduga kelompok Madura.

Kronologis kejadian: Pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023 sekira jam 14.30 wib yang di lakukan kelompok Madura terhadap kelompok Ambon dan awal mulanya masalah bisnis antara Sdri. Leha dengan Sdr. Muchtar sebesar Rp 300 juta dan sudah dibayar sebesar Rp. 100 juta ke Sdr. Muchtar. Kemudian Sdri. Leha menguasakan kepada kelompok Ambon bernama Sdr. Rizal untuk menagih kepada Sdr. Muchtar dan pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023 jam 14.00 wib bersama beberapa orang lainnya dan langsung terjadi keributan antara kelompok Ambon dan kelompok Madura sehingga salah satu mengalami luka bacok pada bagian dada dan mengakibatkan meninggal dunia. Untuk korban saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat jati untuk dilakukan VER. 

Untuk para saksi sudah di bawa ke Polres Metro Depok untuk diambil keterangannya.

Saat ini pihak kepolisian Polres Depok sudah memasang garis batas polisi atau police line ditmpat kejadian perkara.serta melakukan olah TKP dan mengamankan area kejadian.kini terduga Pelaku sedang dilakukan perawatan di RS Meilia Cibubur. Kini pihak polres Depok berkoordinasi dengan Polda metro jaya untuk mengantisipasi massa dari dua kelompok tersebut agar tidak terjadi bentrok lanjutan.Ungkapnya.

Red : Gesthan Pramudya