KARAWANG INFONEWS 

Dinas PUPR Kabupaten Karawang sesuai tugas pokok dan fungsi, tengah gencar - gencarnya menyelenggarakan pembangunan Pekerjaan Umum dan Penataan R

uang diberbagai bidang dalam lingkup yang menjadi tugasnya. 

Salah satu bidang pembangunan yang tengah direalisasikan saat ini adalah bidang SDA sumber daya air terkait proyek normalisasi drainase.

Namun sayang, proyek penurapan saluran yang dikerjakan oleh pihak ke 3 CV. BANGUN CIPTA PERKASA sebagai pemenang tender /  penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan bernomor SPK : 027.2/.../02.2.02.14.70/KPA-SDA/PUPR/2023 Sumber dana APBD tahun 2023 Senilai Rp 189.275.000,00  Volume, panjang = 264,50 M" tinggi =1,00 M" selama waktu 60 hari kalender. 

Diduga tidak sesuai spesifikasi, dikerjakan asal jadi.

Pasalnya tidak digali dan tidak dikisdam pemasangan batu belah hanya ditancap dan ditumpuk diatas lumpur tanpa diberi olahan adukan secara merata sehingga bangunan turap paling bawah terlihat keropos karena tidak terisi adukan semen dan pasir. 

Selain itu terpantau oleh awak media sabtu 19/08/2023 volume tinggi bangunan penurapan diduga ada pengurangan, tertera dipapan informasi, Tinggi = 1,00 M" setelah dilakukan pengecekan pengukuran.

Ketinggian hanya = 0,80 M" hilang 0,20 M" X 264,50 M" = 52,9 M"

Menurut ED warga setempat saat dikonfirmasi awak media. 

"Kami senang dengan adanya proyek penurapan saluran ini, tapi kalau cara pembangunannya seperti itu, bangunan turap ini yakin tidak akan bertahan lama. 

"Kami berharap pihak dinas PUPR Kabupaten Karawang menegur atau memberikan sanksi kepada pihak CV Bangun Cipta Perkasa yang mengerjakan proyek asal jadi seperti ini dan bila perlu dibongkar kembali,"katanya

Sementara salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi awak media mengatakan. 

"Saya mah kuli pak disuruh kerjanya seperti ini ya dikerjain aja,"katanya. 

Saat ditanya siapa pemborong dan pengawas dari dinas nya ?...

"Saya tidak tahu. "jawabnya. 

Sampai berita ini diterbitkan pihak pemborong dan pengawas dari dinas terkait belum bisa ditemui untuk klarifikasi.

Red : Eghi Alam