Pengelola Pasar Lama Kecewa Atas Dipindahkannya Lokasi Supplier Sayur di Mandiraja

BANJARNEGARA INFONEWS -

Beberapa orang pengelola pasar sayur Mandiraja  merasa kecewa karena diperlakukan tidak adil, yang semula melakukan kegiatannya bongkar muat di sebuah gudang yang mereka kontrak/sewa untuk usaha kini di pindahkan ke lokasi lain.

Merasa kecewa akibat perlakuan beberapa oknum yang diduga memiliki kepentingan pribadi dan tidak melibatkan pengelola lama. Pihak yang merasa dirugikan menjelaskan semua kronologis kejadian kepada awak media pada Rabu 17/1/2024.

Tiga orang dari pihak pengelola tersebut  menceritakan kronologi adanya pasar sayur untuk suplayer yang awalnya berlokasi di terminal mandiraja. Kemudian mereka beberapa kali berpindah ke  tempat lokasi yang berbeda-beda. Kemudian berpindah gedung sewa yaitu di sebelah Selatan gedung Puskesmas 1 Mandiraja dengan kesepakatan sewa/kontrak.

Memang lokasi bangunan tersebut tempatnya sangat strategis untuk transaksi  bongkar muat pedagang sayur.

Pengelola pasar bongkar muat sayur yang berada di tempat tersebut mengalami perlakuan yang sewenang-wenang oleh pihak oknum yang memindahkan para pedagang ke lokasi kios pasar pagi yang disediakan oleh pihak Pemdes.

Menurut informasi yang diterima dari berbagai pihak, bahwa pengelolaan pasar desa tersebut kewenangannya ada di pihak Pemdes, beberapa keterangan yang dihimpun oleh awak media bahwa pedagang atau suplayer dan  bongkar muat pasar sayur tersebut bahwa semula para pedagang menempati lokasi di terminal. Mengingat terminal bukan lokasi pasar perdagangan, sehingga para pengelola pasar bongkar muat sayur menerima tawaran warga yang memiliki lahan bahwa lahannya boleh di sewa dan dipergunakan untuk bongkar muat sayuran, pada akhirnya para pengelola pasar bongkar muat sayur tersebut menyetujui tawaran warga dan berlanjut dengan kesepakatan sewa lahan yang sudah ada bangunannya sampai berjalan sekitar kurang lebih satu tahun.

Berjalan seiring waktu dengan secara tiba-tiba para kelompok pedagang tersebut diperintahkan untuk pindah tanpa ada koordinasi terlebih dahulu kepada pihak pengelola lama.

Suwaryo Kepala Desa Mandiraja saat di konfirmasi wartawan melalui sambungan telepon WhatsApp menjelaskan terkait mengenai pasar yang bongkar muat di Mandiraja,  kronologinya pasar bongkar muat yang tadinya di terminal terus berpindah di beberapa tempat dalam waktu jangka pendek.

Kemudian selanjutnya pindah ke pasar desa terletak di sebelah timur di depan BKK, "Kalau nggak salah satu atau dua hari terus akhirnya pengelola mencari tempat dan mendapatkan tempat dengan pernyataan kerjasamanya atau perjanjiannya itu kan satu tahun sambil menunggu pembangunan tempat yang baru, yang waktu itu sudah selesai, sekarang itu digunakan sebagai tempat suplay Pasar Pagi Mandiraja.

Mengingat kontrak kerjasamanya sewa lahan yang lama sudah berakhir,  maka terus akhirnya kami terima dan kami tangkap itu untuk ditempatkan di lokasi yang kami buat,"kata Suwarno.

"Dan mereka para suplayer tersebut menempati di tempat yang kami sediakan atas keinginannya para supplier sendiri untuk pindah di pasardesa.

Suwaryo juga menambahkan " supplier sayuran yang dari tempat lama ke tempat yang baru itu karena kontraknya mereka di tempat lama sudah habis dan bahkan dapat diperpanjang lagi. Bahkan saya sendiri nggak tahu kenapa kenapa mereka juga tidak melanjutkan di sana,    "kalau bangunan yang dari pihak desa itu kan ada orang yang mengelola desa  dan sekarang juga mengelola di desa. Dalam persyaratannya disebut juga ada untuk mengelola lama juga masih diberi kesempatan untuk mengelola di pasar desa.  Dokumen atau arsip masih tersimpan di sekretariat,  secara administratif tertulis dokumennya Masih ada,"pungkas Suwaryo.

Red : Innews team Jateng

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !