Pemutaran Film Layar Tancep Edukasi Keistimewaan, Toleransi, dan Kemanusiaan di DIY

1725204147204.jpg

Sleman-infonews871.com-

Peringatan Undang Keistimewaan Yogyakarta ke 12 dan HUT RI Ke 79  sebuah acara pemutaran film dengan konsep layar tancep atau misbar diselenggarakan di Pondok Pesantren Lansia Ma'rifatullah, Stagan-Banaran, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Acara ini digelar pada hari Jumat, 30 Juli 2024 pada pukul 20.00 WIB. 

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara HP Management, Askara Nalini Films, Yayasan Kiwari, IWOI Sleman, FKKI, dan Forhanas. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang keistimewaan Yogyakarta, toleransi, kemanusiaan, gotong royong, dan nilai-nilai sosial lainnya melalui sebuah pendekatan yang akrab dan penuh kebersamaan.

Konsep layar tancep ini mengusung suasana kerakyatan yang hangat dan guyup, mengingatkan kembali pada kenangan masa kecil di desa ketika warga berkumpul bersama untuk menonton film. Masyarakat desa dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua dan lansia, turut serta menyaksikan pagelaran ini. Sambil menikmati kopi, teh, kacang godog, dan berbagai camilan lainnya, suasana keakraban tercipta, diiringi dengan canda tawa yang menyemarakkan suasana.

Ketua panitia Peringatan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta ke 12 dan HUT RI ke 79 Suharmanto, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai media untuk membangun kebersamaan dan mempererat silaturahmi antarwarga. "Pagelaran layar tancep ini adalah sebuah media untuk membangun kebersamaan dan silaturahmi antarwarga sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang toleransi, kemanusiaan, gotong royong, dan saling menghargai melalui adegan yang ditampilkan di layar lebar," ujar Suharmanto saat diwawancarai.

Beliau juga menambahkan bahwa melalui film-film yang diputar, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami keistimewaan Yogyakarta secara lebih mendalam. "Ini adalah salah satu cara mengedukasi masyarakat tentang keistimewaan agar mereka memahaminya," ungkapnya.

Thomas Crist atau Jalutajam sebagai Director Askara Nalini Film, menyatakan bahwa kegiatan pemutaran film dengan konsep layar tancep ini akan dilanjutkan ke desa-desa lain di DIY. "Pemutaran film tentang keistimewaan Yogyakarta ini melalui layar tancep sangat efektif dan langsung bisa dipahami oleh masyarakat mengenai nilai-nilai dari keistimewaan Yogyakarta," tutupnya.

(Herman)

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !