Pelaku Cabul di Banyumas Bebas Berkeliaran, Korban Menjerit Minta Keadilan

BANYUMAS INFONEWS TERKINI -

Anak adalah merupakan tunas, potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang pada saatnya nanti mempunyai peran strategis untuk  menerima estafet kepemimpinan bangsa.

Makanya, demi menjamin tumbuh dan berkembangnya anak secara optimal, sehingga pemerintah mengeluarkan UU perlindungan anak yang memberi sangsi berat bagi siapapun pelakunya.

Ironisnya, kekerasan seksual terhadap anak selalu saja terjadi, bahkan untuk kali ini sang "Predator" justru merupakan orang dekat, bahkan akibat kebiadabanya, korban terpaksa harus putus sekolah, akibat hamil dan melahirkan anak.

Hal tersebut terkuak sebagaimana pernyataan Kamto, Kepala Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaluhi Yatno, Kepala Dusun (Kadus)-2, tatkala dikonfirmasi diruang kerjanya (Rabu, 18/9/2024).

"Terkait kasus tersebut, korban R A, siswa  kelas XI SMAN 1 Rawalo, warga RT.01 RW.02, sedangkan Pelaku adalah (A S) warga RT.02 RW.02, dan keduanya warga masyarakat diwilayah Kadus 2, "ungkap Yatno.

Lebih lanjut Yatno juga  menegaskan jika terkait kehamilan Korban (RA) hingga sampai  melahirkan seorang bayi, yang sampai saat ini  masih tetap menjadi sorotan dan perbincangan hangat dimasyarakat sekitar, yang mencuatkan prediksi minor dalam balut beragam pertanyaan, bagaimana hal tersebut bisa terjadi ?

Pasalnya, keduanya masih ada hubungan keluarga, menyusul tempat tinggal keduanya sangat dekat, apalagi diketahuinya pelaku sudah beristri.

Diakuinya, dirinya sangat kasihan atas nasib yang menimpa korban, dan masih belia (17 tahun), namun harus menanggung segala resiko yang cukup besar, bahkan Korban (RA) saat ini juga dikeluarkan dari sekolah SMAN 1 Rawalo, tempat dia menuntut ilmu, belum lagi sanksi sosial dari masyarakat.

Terkait kasus tersebut, sudah pernah dimediasi di Kantor Desa hingga  2x mediasi, namun  tidak ada titik temu, sehingga akhirnya pihak korban melaporkan kasus tersebut ke Unit PPA Polresta Banyumas (7/9/2024), "paparnya.

Sementara ketika pihak korban( RA) dikonfirmasi secara terpisah dikediamannya, kepada wartawan menyatakan bahwa   "Awalnya pelaku melakukan tipu muslihat dan serangkaian kebohongan dengan merayu akan bertanggungjawab tatkala sampai hamil.

"Awalnya dia merayu, bahkan berjanji akan bertanggung-jawab bilamana sampai hamil, bahkan dalam hubungan asmara tersebut, saya sempat minta putus ketika diketahui istrinya hamil. papar Korban (RA).

"Namun dia tidak mau, dan faktanya ketika saya hamil dan minta pertanggung-jawaban, dia menolak bahkan kemudian menganjurkan agar kandungan digugurkan, dengan memberikan obat, setelah itu dia (AS)  seolah olah  menjauh, sehingga  saya tidak bisa melakukan komunikasi". ungkap (RA).

RA juga menjelaskan bahwa "semenjak hamil sampai dirinya melahirkan, pelaku tidak pernah menengok apalagi beritikad baik untuk bertanggung-jawab, dan yang lebih menyakitkan justru dia berdalih itu bukan anaknya.

Selaku korban, dirinya menolak segala bentuk penyelesaian perkara ini secara kekeluargaan, meski dengan kompensasi besar, 

Akibat merasa sakit dan dihianati, menyusul haknya sebagai anak sudah terampas, terlebih agar ada efek jera sehingga kedepan tidak ada korban susulan.

"Saya hanya berharap agar dia mempertanggung-jawabkan perbuatanya, secara hukum dengan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya, "tegas (RA).

Berkaitan dengan Laporan atau pengaduannya, bahkan dirinya sudah dua kali  dipanggil oleh  pihak Polres, untuk dimintai keterangan.

Namun sampai sekarang dirinya tidak tahu perkembangan atas kasus yang menimpa dirinya tersebut, bahkan ironisnya, pelaku masih bebas berkeliaran menghirup udara bebas.

Ada apa dibalik ini semua...??

Apakah karena saya orang kecil, sehingga begitu sulit dalam mencari sebuah keadilan,"keluhnya.

"Kepada bapak polisi yang terhormat, khususnya Kapolresta Banyumas, Kapolda Jawa Tengah dan Kapolri, tolong dengarkan dan bantu saya sebagai WNI untuk mendapatkan keadilan, "pungkasnya.

 Sayangnya sampai berita ini diturunkan, Ade Setiawan belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi lebih lanjut

 

Red : Tim infonews Cilacap

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !