KARAWANG INFONEWS - Diduga Pelaksanaan pembangunan proyek penurapan saluran pembuangan air yang dikerjakan oleh CV. Maju Bangkit yang konon berdomisili di Dsn.Jenebin Rt 07/04 Ds Teluk Jambe Timur kabupaten Karawang dengan volume panjang = 2X35,50 meter : tinggi = (...) m dan lebar (...) tidak diketahui karena tidak dicantumkan dipapan informasi.
Proyek yang bersumber dana dari APBD anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten Karawang tahun 2022 senilai Rp 189.292.000,00 (Seratus delapan puluh sembilan juta dua ratus sembilan puluh dua ribu rupiah)
dengan jangka waktu pekerjaan 60 hari kalender. Berlokasi di Desa Mekarasih kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Jawa Barat.
Diduga, pekerjaan pembangunan proyek penurapan saluran pembuangan air tersebut tak ada pengawasan dan dinilai asal jadi.
Pasalnya , selain Mandor proyek yang jarang sekali berada dilokasi.Pengawas dari dinas terkait-pun tak pernah datang kelokasi.
"Bagaimana mungkin sebuah proyek bisa berjalan dengan baik dan sesuai spesifikasi kalau Mandor yang punya peranan sebagai pengendali pekerja jarang berada dilokasi kemudian pengawas dari dinas terkait yang bertugas mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan / mengevaluasi hasil pekerjaan dan melakukan tindakan - tindakan korektif agar hasil pekerjaan dapat sesuai spesifikasi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Nyaris tak pernah datang dan hadir sama sekali dilokasi.
"Bahkan nomor (SPK) surat perintah kerja dan ukuran Ketinggian berapa (...) cm : juga Lebar berapa (....) cm tidak tercantum dipapan nama proyek. Sehingga menimbulkan pertanyaan bagi warga masyarakat setempat.
Kemudian dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek penurapan tidak terlihat adanya pemasangan (Kisdam) sehingga air tetap banjir ketika dalam proses pemasangan batu pondasi.
Diduga pondasi bangunan tidak akan maksimal dan diragukan kualitas kekuatannya.
Demi sosial kontrol dan mengetahui progres pembangunan proyek turap dimaksud minggu 02/10/2022 rekanan awak media datangi lokasi.
Menurut beberapa warga setempat yang bernama inisial G dan E saat berada dilokasi mengatakan.
"Ieu proyek turap teh kumaha sih ? Piraku masang batu pondasi pabelit jeung cai banjir, lain dibendung hela mah make trepal terus cai-na disedot sinah saat supaya bener masang batu pondasina ngarah hasilna maksimal jeng kualitas kakuatanna alus. Dengan bahasa Sunda ("Ini proyek turap gimana sih ? Masa pemasangan batu pondasi repot dengan air banjir, bukannya dibendung dulu pake trepal (kisdam) terus air-nya disedot biar surut, agar pemasangan batu pondasinya maksimal dan kualitas kekuatannya bagus. ")Kata warga.
Lantas awak media coba bertanya kepada salah seorang pekerja / kuli.proyek dilokasi, Siapa mandor dan pengawas proyek turap tersebut ?
Menurut pekerja yang tidak mau disebut namanya menjawab, "Mandornya sih pak Pajar tapi kalau pengawasnya saya tidak tahu. "Jawab kuli.
Kemudian rekanan awak media coba menanyakan kepada: Pajar mandor proyek." Sok weh pak bade dicek mah. "Katanya.
Namun bagaimana bisa dilakukan pengecekan kalau ukuran Ketinggian dan Lebar tidak dicantumkan dipapan informasinya.
Sampai berita ini diterbitkan pengawas yang bertugas mendeterminasi, mengevaluasi dan mengkorektif pekerjaan proyek belum dapat dihubungi dikonfirmasi.
Red : Eghi Alamsyah
Komentar
Belum ada komentar !