Diduga Pembangunan Program Bedah Rumah di Banjarnegara Tidak Sesuai Spesifikasi dan RAB

BANJARNEGARA INFONEWS -

IMG-20230802-WA0082.jpg

 

Masyarakat yang tingkat ekonominya tergolong kurang mampu kini sudah merasakan pemerataan dan kesejahteraan dari pemerintah daerah maupun pusat.

Dengan adanya bantuan-bantuan yang mereka terima dari pihak pemerintah terkait , yang sangat memperhatikan taraf hidup masyarakat tingkat bawah yang kurang mampu.

Namun ada beberapa hal yang mengecewakan bagi warga yang tergolong kurang mampu yang belum tersentuh bantuan tersebut.

Bahkan ada juga lansia janda kurang mampu belum mendapatkan bantuan, ini hanya sebagian kecil saja, atau mungkin belum terdata, sangat di sayangkan apabila masih ada yang belum terdata dan belum menerima program bantuan yang seyogyanya bisa secara adil dan merata dengan pendataan yang maksimal dan tersisir tentunya.

Disisi lain dari bantuan kepada masyarakat yang berupa bedah rumah PKH tersebut sudah terealisasi juga,serta akses jalan desa yang rusak.

Namun masih ada oknum kontraktor yang lalai dengan mengaplikasikan materialnya tidak memenuhi standarisasi dan kurang spesifikasi, dari hasil investigasi awak media, terlalu tipis ketebalannya kurang dari 5cm dan ini faktanya bisa di cek di lapangan.

Harapan masyarakat desa yang jalannya sudah rusak meminta kepada pemerintah agar segera ditinjau dan dilakukan realisasi perbaikan, ini semua demi keamanan dan kenyamanan masyarakat terutama masyarakat pelosok.

Mudah mudahan masyarakat di Kabupaten Banjarnegara benar-benar merasa adil makmur sejahtera dan merata.

Tidak hanya di bantuan PKH maupun  BLT saja, akan tetapi program bedah rumah yang tidak layak huni sudah terealisasi, ini terlihat di berbagai wilayah desa yang saat ini lagi dalam tahap pengerjaan bahkan ada yang hampir atau sudah selesai  di setiap unit rumah warga yang mendapat bantuan bedah rumah.

Media berita sebagai sosial kontrol sering melihat kejanggalan dalam progres bedah rumah seperti di Dasa Bandingan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

Pelaksanaan penerimaan dana  tersebut di duga tidak sesuai dengan nominal bantuan dari pemerintah yang seharusnya diserahkan langsung  secara penuh kepada penerima. 

Dana bantuan yang diterima di duga tidak sesuai bahkan berkurang banyak, yang seharusnya bantuan tersebut 20 juta, namun  pada kenyataanya hanya mendapat 2 juta untuk ongkos tukang dan konsumsi 14juta, terbentuk material itupun diduga tidak sesuai.

Maka sipenerima bantuan merasa terbebani dengan kekurangan dana, bahkan sudah sebulan lebih masih ada yang belum selasai renovasinya. 

Ini sangat di sayangkan, bantuan pemerintah yang seharusnya bisa di salurkan secara benar tapi malah di manfaatkan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab yang dengan menutup mata mementingkan kepentingan pribadi. 

Diharapkan pihak pemerintah terkait agar segera melaksanakan tindakan keras dan kroscek ke lapangan, sehingga paham dan tahu permasalahan yang di hadapi penerima bantuan bedah rumah.

Dalam penelusuran awak media ke Desa Bandingan, Kecamatan Bawang dan mendapatkan bukti secara fakta dan data, serta wawancara dengan banyak warga yang mendapat bantuan bedah rumah.

Hampir rata-rata warga penerima bantuan bedah rumah di Desa Bandingan dalam memberikan keterangan selalu sama , yakni  nominal yang diterima tidak sesuai dengan dana yang di berikan pemerintah, tapi masih ada Desa lain yang tepat dan benar dalam memberikan dana bantuan bedah rumah .

Diharapkan dari pihak pemerintah harus lebih ketat pengawasanya dengan yang terkait bantuan apapun yang di salurkan ke masyarakat kuarang mampu dan harus lebih di perhatikan , disurvei serta diaudit secara benar agar supaya  semua berjalan dengan lancar dan baik untuk mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera juga tidak menimbulkan polemik negatif di masyarakat.

 

Red : Madya Innews, W, Adian

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !