Diduga Oknum Pengawas Dinas Terkait Dengan Pihak CV Mutlak Sejati Kongkalikong Diproyek Drainase U-Ditch Desa Cilamaya

KARAWANG INFONEWS-

Pemerintah Kabupaten Karawang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Karawang sebagai lembaga pelaksana otonomi Daerah K

IMG-20230818-WA0024.jpg
Progres Pengerjaan Proyek U-Ditch, Terlihat Saluran Air Banjir Diduga Dikerjakan Tidak Sesuai Spesifikasi

abupaten dalam membantu tugas Bupati Karawang untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai lingkup yang menjadi kewenangannya. 

Salah satu diantaranya bidang (SDA) sumber daya air, terkait dengan pembangunan drainase yang bertujuan untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan bisa berfungsi secara optimal sesuai kegunaannya dan sistem ini juga diharapkan dapat mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan juga bangunan yang ada disekitarnya. 

Namun sayangnya dalam pelaksanaan salah satu proyek pembangunan drainase U-Ditch yang berlokasi dijalan Barahan, jalur Cilamaya - Cikalong, Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, yang dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV. MUTLAK SEJATI dengan Volume, panjang kiri = 150,00 M" : ukuran U-DITCH = 1,00 M" X 1,00 M"  Panjang kanan = 265,20 M" : ukuran U-DITCH = 1,00 M" X 1,00 M" bersumber dana APBD tahun 2023 senilai Rp 979.944.137,00 waktu 90 hari kalender "tidak sesuai harapan. 

Diduga tidak sesuai spesifikasi terkesan menjadi ajang "Kongkalikong" antara pihak CV Mutlak Sejati dan oknum pengawas dari Dinas terkait. 

Pasalnya pemasangan U-DITCH dilakukan dalam kondisi air yang sangat banjir galian tidak dilaburi pasir, pasangan U-Ditch tidak rapih banyak yang renggang.

Menurut info mandor dan pengawas dari dinas terkait juga jarang datang kelokasi. 

Semestinya area yang hendak dipasangi U-DITCH disedot airnya terlebih dahulu hingga kering kemudian dilaburi material pasir, pasangan U-Ditch harus rapat dan rapih sesuai dengan (Juknis) petunjuk teknis.

Kinerja mandor sebagai pelaksana teknis dilapangan dan peranan pengawas dari Dinas yang bertugas mengawasi perlu dipertanyakan ?...  (Pengawas jangan bobo) 

Selain itu juga terpantau oleh awak media rabu 16/08/2023 pekerja proyek tidak mematuhi dan menerapkan program (K3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 

Bahkan jalanan terlihat sangat berantakan, menjadi kotor dan juga licin akibat galian hasil pengerukan excavator yang ditumpuk sembarangan dipinggir jalan berceceran hingga mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga masyarakat, para pedagang dan pengguna kendaraan. 

Menurut salah seorang warga berinisial nama KW (43) kepada awak media mengatakan. 

"Hasil pengerukan excavator yang ditumpuk sembarangan sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan kita semua, bahkan sudah beberapa kali terjadi pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat licinnya jalanan yang kotor oleh ceceran tanah dari hasil penggalian,"katanya. 

Salah seorang pekerja saat ditanya siapa pemborong, mandor dan pengawas proyek tersebut.

Kang siapa pemborong dan mandor juga pengawas proyek ini ?

Pekerja yang minta agar tidak disebutkan namanya, menjawab. 

"Pemborongnya sih katanya H. Sumar,  pelaksana lapangan-nya H. Dedi, kalau pengawas dari Dinasnya saya tidak tahu,"jawabnya. 

Lantas awak media menghubungi H. Sumar melalui via telepon dan WhatsApp namun tidak diangkat dan dibalas. 

Demi lengkapnya pemberitaan selanjutnya awak mediapun menghubungi Rabudi Kasi SDA via telepon dan WhatsApp.

Assalamualaikum Wr Wb, ijin bertanya Bapak. Pengawas yang bertugas mengawasi pekerjaan proyek drainase U-Ditch dijalan Cikalong-Cilamaya siapa ?...

Warga masyarakat dan para pedagang banyak yang mengeluhkan progres proyek dimaksud.  Namun telepon tidak diangkat, pesan WhatsApp pun hanya dilihat, tidak membalas (bungkam).  

Seyogyanya ketika mendapat informasi maupun konfirmasi terkait dengan proyek dimaksud, sebagai pihak Dinas yang berkaitan dibidangnya. Rabudi Kasi SDA beri tanggapan, ambil sikap dan tindakan. 

Sementara Neng (50) seorang pedagang alat-alat elektronik mengeluh kepada awak media. 

"Jualan jadi sepi dan ngga nyaman semenjak ada proyek saluran para pelanggan pindah belanja ke tempat lain. 

Red : Eghi Alam

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !