Dua Tahun Ketua RT Pengidap Gagal Ginjal Di Biarkan Tak Tersentuh Pelayanan BPJS.

Darangdan.Purwakarta Jawa Barat : Dudi Kusnadi ( 47 Tahun). Warga kampung Cijeler RT019 RW007 desa Depok kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Jawa Barat kini terbaring di ruangan rawat inap salah satu Rumah Sakit Pemerintah Bayuasih Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, Dudi Kusnadi yang kebetulan menjabat sebagai ketua RT di kampung tersebut , mengalami sakit jantung , gagaL ginJaL dan Lambung yang sudah akut selama dua(2)tahun, menurut Ai Ruhyati (42 tahun) istri pasien,suaminya sudah empat kali di rawat," Dengan keadaan ekonomi kami yang miskin seperti ini,kami harus bolak balik untuk cuci darah dan harus mengalami beberapa kali di rawat,kami sudah hampir menyerah sedangkan ini semua tidak di tanggung oleh BPJS,kami sudah berusaha mengurus melalaui desa,tapi kenapa ko susah banget dengan kendala yang begitu panjang birokrasi serta susahnya menemui kepala desa kami.",hingga saat ini pun sampai suami saya d rawat di Rumah sakit BayuAsih ini juga itu BPJS belum ada yang urus" ungkap Ai Ruhyatie kepada wartawan infonews dengan berlinang air mata.

Ketika di konfirmasi oleh keponakan pasien yang juga anggota salah satu Ormas,Muhamad Sulaeman mengatakan bahwa sudah berapa kali di konfirmasi terkait Masalah ini kepada kepala desa Cijeler selalu tidak ada di kantor desa,bahkan ketika ditanya kepada salah seorang anggot Badan Musyawarah Desa (BAMUDES) melalui sambungan whatsapp yang tidak mau di sebut namanya mengatakan,bahwa kepala desanya jarang masuk kantor" pak lurah itu jarang ngantor ke desa gak tau kenapa,di telpon juga susah ,jarang mau di angkat,padahal ini yang sakit itu kan setaf nya juga ketua RT nya,tapi ini ko kaya apa mah susah pisan kang di temuinya juga" ungkapnya.Sulaiman juga menambahkan" ya seharusnya ada upaya dari pihak desa seperti apa,ini kan ketua RT nya,anggotanya,setaf nya juga,ini jangan kan membantu secara materi,hanya untuk bertemu untuk mempermudah birokrasi aja sampe sesulit ini" ungakap Sulaiman.

Kami keluarga saat ini hanya bisa bisa berharap semoga para pemegang kebijakan bisa mendengar keluhan kami yang hanya masyarakat kecil yang merasa terzolimi oleh birokrasi para penguasa pemegang kebijakan.Untuk itu kami hanya mampu berharap serta berdoa. "Kami keluarga besar bapa DUDI KUSNADI meminta bantuan dan do’a kepada masyarakat Purwakarta umum nya masyarakat Indonesia untuk kesembuhan bapa DUDI KUSNADI" papar Sulaeman kepada infonews.

( A.Sulaiman Untuk infonews)

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !