Subang Infonews -
SekJend Ader Aktivis pemerhati sosial (Forpemsos Subang) menyoroti kasus dugaan korban TPPO yang di alami oleh salah satu warga Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ader selaku aktivis pemerhati sosial mendorong kepada APH untuk segera mengusut tuntas oknum sponsor yang memberangkatkan salah satu warga Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang.
Ramai diaplikasi Tiktok yang di unggah oleh akun tiktok@duaputra1979, yang menanyangkan video berdurasi 1 menit 27 detik seorang TKW yang meminta pulang ke tanah air kepada Presiden Jokowi karena sakit yang di derita dan mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, dan hak-hak nya di rampas oleh agen bersangkutan seperti ungakapan wanita korban TPPO dalam video tersebut.
"Assalamualaikum, Pak Jokowi tolong saya, tolong pulangkan saya ke tanah air, karena saya sedang sakit, dan saya mendapat perlakuan yang tidak manusiawi. Hak-hak sayapun di rampas oleh agen disini, saya posisi di negara Irak,"pungkas korban dugaan TPPO dalam video yang viral tersebut.
Menyikapi hal itu Ader selaku Sekjend Forpemsos berharap kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk segera memastikan keberadaan warga Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang di duga menjadi korban TPPO di Irak.
Lanjut aAder, menyikapi dibukanya kembali PMI ke Timur Tengah khususnya Saudi Arabia secara resmi dengan Pilot project system satu kanal atau yang di sebut SPSK (System Penempatan Satu Kanal).
mau bagaimana dan apapun nama systemnya untuk Pekerja Migran Indonesia ke Tmur Tengah khususnya Saudi, tetap tidak akan berjalan dengan baik.
Pasalnya masyarakat Timur Tengah adalah masyarakat yang konservatif, artinya system perbudakan masih melekat pada mereka kebanyakan, sehingga masih riskan untuk calon PMI, padahal PMI adalah Aset Bukan keset,"tutup Ader.
Red : Eghi Alam
Komentar
Belum ada komentar !