Petani Tambak Di Kecamatan Bontobahari Dan Kecamatan Ujungloe Rugi Milyaran Rupiah Akibat Banjir Bandang

BULUKUMBA - INFONEWS TERKINI - Para petani tambak di Kecamatan Bontobahari dan Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengaku merugi hingga milyaran rupiah usai banjir bandang menerjang tambaknya.

20240509_193441.jpg

Untuk diketahui,tambak yang terendam banjir berada di Desa Manyampa Kecamatan Ujungloe dan Kelurahan Sapolohe Kecamatan Bontobahari.

Lokasi tambak diapit dua sungai besar,yaitu sungai Bampang disebelah timur merupakan Kelurahan Sapolohe dan Desa Manyampa, sedangkan sebelah barat adalah sungai paranyelling yang berada di ibukota Kecamatan Ujungloe.

Berdasarkan pantauan awak media infonews, tambak milik para petani masih tergenang air meski sudah mulai surut sore ini sekitar pukul 16.00 WITA.

"Dampak banjir bandang ini bagi petani cukup parah, air meluap semua, campur semua, sampai kelaut" jelas salah satu petambak, H.Muh.Basri Bausad (72) ditemui dilokasi, Kamis (09/5/2024) siang tadi.

Munurutnya total luas lahan tambak di Kecamatan Bontobahari dan Kecamatan Ujungloe ada sekira 3000 Hektare sedangkan dia sendiri memiliki 10 Hektare tambak yang digunakan untuk budidaya udang vaname dan bandeng.

H.Muh.Basri Bausad yang akrap disapa Atta haji seharusnya bisa panen bulan ini terpaksa harus gigit jari karena ratusan ribu ekor udang dan bandengnya hilang diterjang banjir bandang.

"Potensi kerugian udang Rp 150 juta. kalau bandengnya lebih mahal lagi,"katanya mengeluh.

Petani tambak lainnya, Harmin(58) juga mengaku mencapai puluhan juta akibat tambaknya tergenang banjir, dia harusnya memanen bisa 4 ton ikan bulan ini namun kini tergenang banjir kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

"Harga per kilo ikan bandeng itu bisa mencapai Rp 20.000 sampai Rp 25.000 Rupiah, targetnya panen ini bisa 4 sampai 5 ton, tapi gagal, "jelasnya.

Dia pun berharap agar ada perhatian dari Pemerintah Daerah, dia berharap agar ada bantuan bibit kepada petambak.

"Harapannya mudah mudahan air cepat surut agar dapat beraktivitas kembali seperti biasa, dan Pemerintah Daerah dapat lebih memperhatikan kondisi kami para petani, "cetus  warga lainnya.Red (Andita dan team) 

 

Editor :@Wg

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !