
Cilacap-infonews871.com
Kasus penipuan on-line kembali memakan korban.
Kali ini menimpa 10 orang TKW (Tenaga Kerja Wanita) dari berbagai Wilayah yang sedang mengais rejeki di negri orang (Hongkong & Taiwan), dengan terduga pelaku Anggi Ristiana Nurul Aini, sulung dari 3 bersaudara, anak pasangan Waris (alm) VS Tri.Wahyuni, warga Desa Widarapayung Wetan, RT.24 RW.6, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut keterangan R.Hanafi, selaku orang tua kandung wifi, salah satu korban tatkala dikonfirmasi di kediamanya, RT.03 RW.02, Desa Nusajati, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, kepada Awak Media ini menyatakan jika dalam menjalankan aksinya, pelaku bermodus mengadakan "arisan on-line" (senin, 13/2/2025)
"Dalam menjalankan aksinya, yang bersangkutam bermodus mengadakan arisan on-line yang kemudian merekrut beberapa orang anggota dengan iuran rp.1.000.000,-/bulan dan menempatkan dirinya selaku admin, "paparnya.
Lebih lanjut R.Hanafi menambahkan jika sebenarnya dia membentuk beberapa kelompok dan dalam tiap kelompok arisan yang dibuatnya, terdiri dari beberapa anggota (bervariasi).
"Hanya dalam group arisan on-line, dimana anaknya bergabung, beranggotakan 10 orang dan anaknya berada di posisi nomor urut-4, sememtara yang bersangkutan menempatan diri di urutan nomor 1 dan 2, sehingga selalu mendapatkan arisan.
Namun tiba giliran anggota lain yang mendapatkan, selalu "ZOONG", "katanya seraya menambahkan, jika selaku orang tua, awalnya tidak mengetahui jika wifi (anaknya) yang sedang bekerja di Taiwan ikut arisan on-line tersebut.
Dijelaslanya jika ke-ikut sertaan anaknya dalam arisan on-line tersebut karena di ajak oleh Siti (keponakan) yang sekarang sedang bekerja di Hongkong.
Namun seiring bergulirnya waktu, tatkala tiba giliran anaknya mendapat arisan (14/2/2025) ternyata hingga sekarang tidak mendapatkan sepeser-pun.
"Baru tatkala mendapatkan kesulitan, anaknya kebingungan, gemes dan marah, yang kemudian meminta tolong kepada saya untuk mengurusnya, "tegasnya.
Dipaparkanya, sebagai langkah awal dalam mengawal perkara ini, dirinya terlebih dulu berkordinasi dengan Pemerintah Desa (Kepala Desa Widarapayung Wetan) melaluhi Solihun, selaku Kadus ll (selasa, 18/2/2025)
Berdasarkan informasi dari Solihun (Kadus ll), diketahui jika kemarin hari jumat, ada 7 delegasi yang mewakili korban melakukan "Mediasi", di rumahnya, sebagai indikator jika dalam menjalankan arisan on-line itu, dirinya telah banyak menipu dan merugikan orang lain.
"Kemarin hari jumat (14/2/2024) dirumahku, dilaksanakan mediasi antara terduga pelaku (anggi) dengan 7 orang delegasi dari korban, "katanya seraya menambahkan, jika dalam mediasi tersebut belum ada titik temu, mengingat terduga pelaku tidak/belum memiliki uang.
Lebih lanjut Solihun menjelaskan jika ending dalam mediasi tersebut, pihak delegasi korban memberi waktu paling lambat tanggal 28/2/2025, untuk berusaha demi menyelesaikan tanggung-jawabnya.
Dijelaskanya, jika dirinya dan seluruh jajaran perangkat desa, berikut masyarakat sekitar hanya mengetahui klo perempuan tamatan SMK itu, membuka usaha on-line (fashion, kosmetik, perabotan dll), dan sama sekali tidak mengetahui sepak terjangnya selaku admin arisan on-line yang menipu banyak korban.
"Pasalnya, secara logika, mestinya sebagai admin arisan on-line yang di duga menipu/merugikan puluhan anggota dengan puluhan bahkan mungkin ratusan juta rupiah, uang yang berhasil dikumpulkan, harusnya bisa terlihat kesuksesanya.
Namun faktanya, dia tidak punya aset apapun, bahkan klo-pun di anggap berhasil, dia hanya mampu merenovasi rumah yang tidak seberapa yang kini dijadikan tempat usaha berikut sebuah sepeda motor NMAX., "timpalnya seraya menjelaskan, "bahkan tanah berdirinya rumah yang jadi tempat tinggalnya bersama ibu dan kedua adiknya itu merupakan pemberian dan masih a/n kakek/neneknya, sehingga kami-pun heran kemana uang tersebut di alokasikan.
Sayang-nya tatkala Awak Media ini, bermaksud hendak mengkonfirmasi di rumah tinggal yang sekaligus tempat usahanya -"Gita Shop"- Fashion, Kosmetik, Perabotan dll, Hp : 0853-2668-4921, RT.24 RW.02, Desa Widarapayung Wetan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat dan hanya bertemu dengan asistenya (Erna Meliyawati).
Menurut Erma Melyawati, selaku asistenya yang digaji rp.800.000,-/ bulan ada berbagai kejanggalan, bahkan di duga merupakan upaya sistematis yang dilakukanya untuk menipu banyak pihak selama menjalankan arisan on-line tersebut, terlebih didukung dengan kepiawaianya dalam bersilat lidah yang mungkin membuatnya percaya diri dan di anggapnya mampu mengatasi tatkala timbul permasalahan.
"Selaku asistenya, saya juga heran, kemana uang sebanyak itu dialokasikan, mengingat diketahuinya sampai sekarang, dia tidak punya apa-apa.
Bahkan sepeda motor NMAX dan berbagai barang miliknya untuk usaha (beberapa permainan anak-anak) masih kredit dan belum lunas, menyusul gajinyapun sebagai karyawan sering kali terlambat dibayarkan.
Bahkan klo boleh jujur, dirinya terlilit hutang yang cukup banyak ke beberapa Bank Harian, "tegasnya.
Dilain pihak, tatkala dihubungi by phone di Nomor : 0852-2747-xxxx, Sutrisno SH, seorang Advocate, yang akan menjadi Kuasa Hukum beberapa korban menyatakan jika masih ada puluhan orang yang menjadi korban arisan on-line tersebut.
"Masih ada sekitar 23 orang korban arisan on-line tersebut dengan kerugian hampir rp.200.000.000,-dan sekarang saya sedang menunggu Surat Kuasa dari mereka.
Lebih lanjut Sutrisno membeberkan dan mengirim data nama berikut foto copy KTP korban berikut jumlah kerugian masing-masing korban.
Diakuinya, kemarin hari Jumat (24/2/2025) dirinya berikut beberapa perwakilan korban telah melakukan mediasi dengan terduga pelaku.
Namun tidak ada titik temu, sehubungan dia belum/tidak mempunyai uang untuk menyelesaikan pertanggung-jawabanya.
Makanya, "Sutrisno menegaskan, "nanti pada 28/2/2025, akan diadakan mediasi ulang, dan bilamama tetap tidak ada titik temu, terpaksa kami akan membuat Laporan Pengaduan ke Pihak Kepolisian, "pungkasnya-(503L170)
Komentar
Belum ada komentar !