Pelaksana Proyek RKB SMAN 1 Banyusari Bantah Isu Penyimpangan, Tegaskan Material Sesuai RAB

KARAWANG,INFONEWS -

‎Pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMAN 1 Banyusari, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat, mengkritik setelah salah satu media online memberitakan dugaan adanya penyimpangan pada proyek senilai Rp1,03 miliar tersebut. Dalam pemberitaan itu, disebutkan bahwa pelaksana proyek diduga menggunakan material tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta mengabaikan aturan keselamatan kerja.

‎‎Menanggapi tudingan tersebut, pihak pelaksana proyek CV Cahya Pratama Mandiri dan konsultan pengawas CV Daya Cipta Mandiri, melalui RD, langsung memberikan klarifikasi resmi. Selasa (9/9/2025)

‎‎RD menegaskan, tudingan yang dimuat di media lain itu tidak benar dan tidak berdasar. Menurutnya, seluruh tahapan pembangunan telah dilaksanakan sesuai kontrak kerja, petunjuk teknis, dan standar teknis yang berlaku.

‎“Kami tegaskan, tudingan dalam pemberitaan media lain itu tidak sesuai fakta. Semua material, mulai dari pasir, semen, hingga bata ringan (Hebel), sudah sesuai dengan dokumen perencanaan. Justru Hebel kini banyak digunakan untuk pembangunan sekolah karena efisien, ramah lingkungan, serta memiliki ketahanan yang baik,” jelas RD.

‎‎Pihak CV Cahya Pratama Mandiri juga menolak keras tudingan penggunaan material berkualitas rendah.

‎‎“Tidak benar kami menggunakan pasir Ladon atau semen murahan, seperti diberitakan media lain. Semua bahan yang kami gunakan telah melalui proses pengecekan ketat dan memenuhi standar konstruksi,” tegas perwakilan CV Cahya Pratama Mandiri.

‎‎Isu lain yang juga dibantah adalah soal dugaan para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). RD menegaskan, sejak awal pembangunan, dirinya telah menginstruksikan agar pekerja disiplin menggunakan APD sebagai bentuk kepatuhan pada aturan keselamatan kerja.

‎“Keselamatan kerja menjadi prioritas kami. Setiap pekerja wajib menggunakan APD, dan hal ini sudah kami tekankan sejak awal pelaksanaan proyek,” ujarnya.

‎‎Lebih jauh, pihak pelaksana maupun konsultan pengawas menyatakan terbuka terhadap monitoring maupun evaluasi dari Dinas terkait.

‎‎“Kami mempersilakan pihak berwenang untuk turun langsung ke lapangan. Proyek ini menggunakan dana publik, jadi kami berkomitmen penuh menjaga kualitas agar bangunan bermanfaat maksimal bagi siswa dan guru,” imbuh RD.

‎‎Sebagai penutup, CV Cahya Pratama Mandiri dan CV Daya Cipta Mandiri meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya pada pemberitaan yang belum tentu berimbang. Mereka berharap publik lebih mengedepankan hasil pemeriksaan resmi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat sebelum menarik kesimpulan.

‎Red : Eghi Alam

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !