KEBUMEN INFONEWS
Tradisi budaya nenek moyang Indonesia yang wajib dilestarikan oleh warga masyarakat jawa pada umumnya perlahan-lahan kini mulai terkikis oleh zaman digital, akan tetapi tidak terjadi di wilayah Kecamatan Karanggayam, tepatnya Desa Giri Tirto.
Warga masyarakat Desa Giritirto, dibantu oleh anak-anak pencak silat dari perguruan PSHT FATIMAH beserta kawan-kawan,
tidak ketinggalan juga para ibu-ibu rumah tangga ikut melibatkan diri dalam kegiatan gotong-royong,
mereka beramai-ramai dan bersama sama melakukan gotong-royong secara serentak di ruas jalan penghubung dua Kabupaten yaitu, ruas jalan penghubung Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen, Minggu ( 14/5/ 2023).
Jumadi selaku ketua RW 01 Desa Giritirto, dukuh lukidang sekaligus tokoh masyarakat setempat kepada awak media menyampaikan bahwa,
"Kegiatan hari ini adalah kegiatan pembersihan ruas jalan penghubung Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Kebumen tepatnya di Rt 01, Rw 1, Rt 02 Rw 1, Rt 03 Rw 1, dengan menggerakkan masyarakat enam dukuh untuk membersihkan ruas jalan kurang lebih 6 km,"jelas Jumadi
Lebih lanjut Jumadi juga menjelaskan, kegiatan ini fokuskan untuk pembersihan ranting dan pohon bambu yang menghalangi jarak pandang pada pengguna jakan yang melintas.
Mengingat disisi jalan terlalu banyak batang bambu serta pohon-pohon liar yang mengarah ke badan jalan sehingga menutupi jarak pandang para pengguna jalan. Dengan kondisi tersebut dikhawatirkan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, terlebih pada malam hari.
Disamping itu, kurangnya penerangan jalan yang sebelumnya Bupati Kebumen sudah menjanjikan pemasangan lampu penerangan jalan sebanyak 30 titik sepanjang jalan 6 km, namun sampai saat ini janji tersebut belum ditepati dan masih dinanti oleh masyarakat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Suratman, S.E. Ketua KPMD Dukuh Lokidang Desa Giri Tirto, Kecamatan Karang Gayam, kepada media mengatakan,
"Kami merasa senang dan bangga serta mengapresiasi kepada seluruh warga masyarakat Desa Giritirto, pada umumnya yang mana mereka sangat antusias melestarikan budaya gotong royong dari nenek moyang terdahulu sehingga sampai saat ini masih bisa jaga dan dilestarikan.
Suratman juga berharap, sebagai warga masyarakat kami mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Kebumen, khususnya Bupati serta Gubernur Jawa Tengah, serta Dinas PUPR untuk dapat melakukan peninjauan serta merealisasikan harapan masyarakat penghubung dua Kabupaten, mengingat saat ini musim penghujan karena drainase sederhana yang dibangun oleh masyarakat tertutup tanah lumpur sehingga air mengenai badan jalan serta mengakibatkan jalan berlumut dan licin, dikhawatirkan bisa berakibat terjadinya kecelakaan lalu lintas,"turup Suratman.
Red : Madya Kwt jhon
(Infonews tim)
Komentar
Belum ada komentar !