Acara ruwatan yang sering digelar oleh masyarakat di Jawa Tengah, adalah merupakan bagian dari rasa syukur kepada Tuhan YME.
Diawali dengan karnaval beberapa warga masyarakat dari berbagai elemen dan tingkat Rw di Desa Kesenet, laksanakan karnaval Minggu (13/8/2023).
Sebanyak 4 RW 23 RT yang ada di wilayah Desa Kesenet, Kecamatan Banjarmangu, turut memeriahkan acara ini dan acara dimulai dari Lapangan Bola Kencanasari lalu berjalan menelusuri ke Lapangan Kadus II dengan membawa Tumpeng hasil karya mereka untuk diperlombakan.
Seperti saat acara “Nguri-uri Kebudayaan: Ruwat Bumi” yang di awali dengan karnaval berjalan kaki membawa tumpeng, dari lapangan Kencanasari, Komplek Puskesamas, Banjarmangu menuju ke Utara Balai Desa lapangan Pingit, Desa Kesenet, (Lapangan Kadus II).
Acara ini juga sekaligus menjadi bagian dari acara gelran menjelang HUT RI Ke 78 Tahun serta sekaligus perayaan Muharam setelah tanggal 11 Agustus kemarin Kesenet Bersholawat,
Ruwat adalah bumi merupakan puncak acara dengan sebelumnya lomba tumpeng dari berbagai persembahan seluruh RT, dan pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang KI Nasikin.
Pada sebelumnya juga diadakan lomba sepak bola antar club yang di prakarsai oleh Karangtaruna Kencana Putra.
Hadir pada acara tersebut Ferry Wawan Cahyono, SPI., MSI dan memberikan sambutan selaku wakil Ketua DPRD Prov Jateng mengatakan,
"Kegiatan Ruwat Bumi sebagai wujud rasa syukur seluruh warga atas limpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Ferry Wawan Cahyono, SPI MSI juga mendoakan agar segala hal buruk dijauhkan dari desa ini dan dirinya berharap agar masyarakat desa dapat hidup makmur, damai, aman, dan sentausa serta tenteram,"ucap Fery.
Ferry adalah sosok wakil rakyat yang dikenal dekat dengan masyarakat budaya.
Selanjutnya Kepala Desa Kesenet Didin dalam sambutanya menjelaskan ruwat bumi desa memiliki nilai-nilai luhur yang bisa diturunkan kepada anak cucu. Setiap ruwatan digelar selalu menggunakan symbol gunungan yang terdapat hasil bumi dengan maksud sebagai bumi yang selalu memberikan segalanya kepada petani.
Gunungan yang berisi hasil bumi berjumlah tiga dan Selanjutnya masyarakat desa setempat turut membawa dari berbagai RT membawa Tumpeng yang kemudian diarak berkeliling kampung dari Lapangan Kencana sari menuju Lapangan Kadus II.
Semua itu, lanjut dia, ini adalah sebagai kegiatan yang menjadi keunggulan dan perlambang wujud syukur kepada Sang Pencipta.
Terlihat hadir dalam acara ini Camat yang mewakili dan forkompimcam sebagai wujud nguri-uri budaya bersama para pegiat seni
"Berdasarkan riset dan kajian para pakar.Desa Kesenet Banjarmangu ingin mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus melestarikan kebudayaan yang luhur, sehingga selanjutnya bisa dikembangkan,"jelasnya.
“Ruwat Bumi sebagai wujud rasa syukur yang dimeriahkan dengan perlombaan tumpeng dari berbagai perwakilan RT/RW dinilai dari penilai yang independent, yang harus ditanamkan kepada masyarakat sebagai rasa syukur barokah, sehingga akan membawa manfaat. Diharapkan kegiatan budaya yang ke II ini agar dibuat event festival tahunan,” kata dia.
Red : M jana /Wi2d (One)
Komentar
Belum ada komentar !