KEBUMEN INFONEWS TERKINI -
Profesi sebagai jurnalis memang bukan pekerjaan yang dapat dikatakan ringan, akan tetapi berkat jurnalis pula semua persoalan bisa dituntaskan, dan seluruh kejadian dimanapun bisa diketahui oleh masyarakat luas, sehingga peran jurnalis sangat penting keberadaannya untuk mengupas dan mengulas sebuah kejadian yang pantas dan layak diberitakan yang mengacu pada kode etik jurnalistik, sehingga akan menghasilkan karya jurnalistik yang baik. Akan tetapi karya jurnalistik tidak selamanya disukai oleh obyek berita, sehingga profesi jurnalistik sangat rentan terhadap ancaman keselamatan.
Seperti halnya terjadi di Kabupaten Kebumen, diduga telah terjadi tindakan intimidasi dan pengeroyokan kepada Wahyu Nur Hidayat yang biasa disapa Gus Wahyu yang merupakan jurnalis dari salah satu madia one line oleh sekelompok orang secara brutal pada Sabtu, 26 Oktober 2024 sekira pukul 21.30 di kediaman korban, hingga mengakibatkan lebam diwajah dan merasakan sakit beberapa bagian tubuh karena diduga imbas dari tindakan pemukulan, sehingga dirawat di rumah sakit.
Saat awak media mewawancarai korban perihal kronologis kejadian dugaan penganiayaan, Wahyu menceritakan bahwa " Saya didatangi oleh beberapa orang yang tidak saya kenal, lalu berdiskusi tentang pemberitaan yang saya unggah melalui media, namun ketika saya menjawab pertanyaan dengan alasan - alasan yang jelas mereka tidak menggubris jawaban saya. Tetapi malah saya dipukul oleh beberapa orang dan penganiayaan pada saat itu disaksikan oleh anak dan istri saya sehingga istri saya menangis histeris melihat saya dipukuli orang banyak " tuturnya.
Lebih lanjut Wahyu menceritakan bahwa, " kedatangan orang - orang itu kerumah saya jelas ada kaitannya dengan pemberitaan saya yang berjudul " Arif Sugianto Didaulat Menjadi Hadrotus Syaikh & Panglima Kiyai se Kebumen, Setelah Panglima Santri " melalui media Siaran Indonesia. Atas pemberitaan itu sebenarnya Arif Sugianto ( Calon Bupati Kebumen no 2 ) sudah melaporkan saya ke Polres Kebumen, namun setelah itu justru saya dikeroyok oleh orang - orang yang mengatasnamakan dari salah satu pondok pesantren di Kebumen, yang seharusnya menunggu proses dari kepolisian " ungkapnya.
Saksi mata yang menyaksikan terjadinya penganiayaan itu selain anak dan istrinya, ada pula Zain yang merupakan adik dari Wahyu dan berprofesi sebagai anggota TNI secara kebetulan sedang berada dirumah, dan ketika menjumpai hal tersebut segera Zain membentak para penganiaya dan mengejarnya. Namun ketika melihat Zain berada dirumah, para penganiaya itu lari dan meninggalkan kendaraan sepeda motor di TKP. Kasus penganiayaan ini sudah dilaporkan kepada pihak berwajib, dan sampai saat ini pihak berwajib masih mendalami kasus tersebut.
Red : innews tim jateng
Komentar
Belum ada komentar !