KEBUMEN INFONEWS TERKINI
Kondisi air aliran sungai subah yang membentang dari arah Banjarnegara tepatnya dari wilayah kecamatan Pagedongan yang berbatasan dengan kecamatan Sadang kabupaten kebumen dan aliran sungainya melintasi desa Giritirto dan totogan kondisi air sungai sangatlah keruh.
Warga desa Giritirto Karanggayam dan warga desa totogan Karangsambung sudah sebulan lebih tidak bisa memanfaatkan aliran air sungai subah tersebut akibat alr yang mengalir sangatlah keruh dan diduga tercemar limbah yang diduga imbas Dar adanya dugaan penambangan liar di hulu sungai. dan pusat keruhnya air sungai tersebut diduga berasal dari wilayah sungai yang posisi diatas diwilayah kecamatan Pagedongan
Area penambangan ilegal tersebut diduga diwilayah sungai bagian atas dan diduga di sekitar wilayah perbatasan antara kecamatan Pagedongan Dengan kecamatan Sadang.
Warga Desa Giritirto dan totogan yang menggunakan air sungai mengeluh dan berharap agar pihak terkait dapat menindak tegas para penambang ilegal tersebut dan menghentikan kegiatan tambang ilegal ini. Karena ini sudah merusak alam dan ekosistem aliran sungai subah yang sebagian dipergunakan warga Giritirto Karanggayam dan totogan Karangsambung yang berada di sekitar sungai.
Rusmanto warga desa Giritirto pada Senin (18/8/2025) saat dirinya menyambangi sungai dengan niat ingin melihat kondisi air sungai kepada wartawan mengungkapkan keluhannya bahwa dirinya sangat prihatin atas apa yang terjadi pada air sungai subah, "Aur sungai yang biasanya tidak seperti ini keruhnya, belakangan ini keruh coklat pekat."Padahal biasanya jernih dan tidak separah ini keruh nya.
Menurut Ruswanto air kali Subah ini keruh seperti ini diduga akibat adanya kegiatan penambangan emas ilegal yang diduga dilakukan oleh oknum tertentu. "Sehingga warga Lokidang Giritirto yang aktifitas cuci dan lain lainnya. Merasa kesal terhadap mereka yang melakukan Nambangan ilegal dan buang gelontoran air ke sungai, "sumur resapan juga jadi keruh.
Dirinya berharap agar pihak terkait menindak tegas oknum yang melakukan kegiatan tersebut karena air limbah lumpurnya sampai ke sini dan membuat semua jadi buthek (keruh) gak bisa buat nyuci dal lain lain. Dan juga sedikit menimbulkan gatal.
Dilokasi yang sama Suparjo warga sekitar kepada wartawan juga mengungkapkan hal yang senada dengan warga lainnya, " dirinya sangat kecewa dan kesal karena air sungai yang biasanya bersih jadi buthek(keruh) berwana coklat pekat. Sehingga air sungai terpanjang tidak bisa dipergunakan untuk mencuci dan juga air sumur kami kami yang ada di dasar sungai juga ikut keruh. Karena rata rata di daerah sini bikinnya sumur di dasar sungai sebagai sungai resapan.
Suparjo pun berharap agar pihak terkait untuk segera menindak tegas yang dengan sengaja melakukan aktifitas penambangan ilegal denga. membuang limbahnya ke sungai sehingga membuat air sungai subah ini keruh dan tercemar lumpur gelontoran limbah penambangan emas ilegal yang berada di sungai bagian atas.atau Utara,"pungkasnya.
Sedangkan Kepala desa Giritirto saat di konfirmasi kepada wartawan menjelaskan dirinya tidak tau entah lokasinya dimana mana yang jelas air sungai subah ini keruh diduga adanya aktifitas penambangan emas yang menggelontor kan air dan limbahnya membuat air sungai subah keruh.
Sugito berharap agar pihak terkait untuk segera menghentikan aktifitas kegiatan yang mengakibatkan sungai keruh, sehingga warga kami yang posisi dibawah yang memiliki sumur resapan di sungai sumurnya keruh.
"Begitu pula aktifitas nyuci pakaian kan terkadang juga dilakukan di sungai itu karena sungai biasanya bersih. Yah keruh kalau habis hujan Namaun tidak lama akan jernih kembali. Nah ini berhari hari keruh.bahkan sudah sekira satu bulanan lebih air sungai subah keruh seperti itu "Jelas Sugito kepada wartawan.
Hingga berita ini diterbitkan. tim media belum mendapatkan konfirmasi dari pihak pihak terkait walaupun beberapa informasi yang didapat bahwa para penambang tersebut sudah di ingatkan agar berhenti dalam melakukan penambangan. namun hingga berita ini dirilis dan diterbitkan masih saja penambang tersebut melakukan kegiatannya.
Red : tim investigasi
Komentar
Belum ada komentar !