
Sleman,

Infonews871.com-
Peringatan HUT ke-80 Republik Indon

esia, 13 tahun Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta, dan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’rifatullah Yayasan Kiwari, Sragan, Banaran, Sendangmulyo, Minggir, Sleman pada Minggu (31/8/2025). Acara berlangsung meriah dengan tema “Lansia Bahagia, Yatim Sejahtera, Semangat Kemerdekaan, Keistimewaan Yogyakarta dan Rajut Kebhinekaan dalam Bingkai Kebersamaan.”
Hadir dalam kesempatan tersebut Tokoh Pakar Keistimewaan Yogyakarta Dr. Haryadi Baskoro S.Sos., M.Hum., perwakilan Kodim Sleman Kapten Irwan, Dukuh Banaran beserta jajaran, MCW NU Minggir Muhammad Wiyono, KH. Kholil (tokoh agama Minggir), KH. Khabibullah (sesepuh Ponpes Ma’rifatullah), H. Kasturi dan istri, seniwati tari Ibu Sujiah dari Desa Sendangmulyo, serta kelompok Panembromo Laras Wiromo pimpinan Tukiman dari Trihanggo, Gamping.
Rangkaian acara diisi dengan pagelaran seni tari kolosebo oleh anak-anak yatim dan dhuafa binaan Yayasan Kiwari, sambutan dari perwakilan pemerintah, tokoh agama dan masyarakat, serta peluncuran Buku Kiwari berjudul “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa yang Sejahtera, Adil, dan Beradab” karya Suharmanto, pembina Yayasan Kiwari.
Dalam sambutannya, Suharmanto menjelaskan bahwa buku tersebut menjadi panduan dan konsep pembangunan Yayasan Kiwari ke depan. “Buku ini merupakan wujud nyata dukungan Kiwari terhadap program Bupati Sleman, khususnya dalam bidang sosial dan pendidikan berkarakter bagi yatim, dhuafa, dan lansia,” ujarnya.
Dr. Haryadi Baskoro mengapresiasi kegiatan tersebut sekaligus peluncuran buku. Ia mengungkapkan, sebelum diterbitkan, konsep buku ini telah dibahas dalam seminar di kantor Disdikpora Yogyakarta tahun lalu bersama Prof. Sutrisna Wibawa (Ketua Dewan Pendidikan Yogyakarta), Suharmanto, dan dirinya selaku moderator. Buku Kiwari juga mendapat sambutan positif dari Prof. Djagal Wiseso Marseno M.Agr. (mantan Wakil Rektor UGM) dan Prof. Ilya Fajar Maharika (Dekan Fakultas Teknik UII) yang turut memberikan pengantar buku.
“Saya siap menjadi duta Kiwari untuk menjembatani forum diskusi kelompok terarah (FGD) bersama pemerintah daerah, tokoh akademisi, maupun DPRD,” tegas Haryadi Baskoro.
Acara ditutup dengan tausiyah dan doa oleh KH. Khabibullah yang berpesan agar setiap aktivitas dan ibadah senantiasa dilandasi niat yang benar serta membawa manfaat bagi sesama.
(Hem)
Komentar
Belum ada komentar !