Karawang,Infonews -
Dugaan akibat adanya pengurangan bahan material besi rigit dowel dalam proyek pengecoran peningkatan jalan poros yang baru beberapa hari saja dilakukan dan masih dalam tahap pengerjaan di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Menyebabkan hasil proyek pengecoran peningkatan jalan poros Sumurgede dari program pembangunan infrastruktur perdesaan (PPIP) dengan menggunakan rabat beton "Retak Acak" dipermukaan.
Proyek pengecoran peningkatan jalan Sumurgede yang tidak jelas Volume (Panjang & Lebar) karena tidak dicantumkan dipapan informasi kegiatannya ini.
Menunjukan bahwa sangat lemahnya pengawasan dari dinas terkait yang bertugas mengawasi keberlangsungan proyek tersebut.
Sehingga diduga oknum kontraktor" Kerjakan Curang".
Tentu dengan tidak dicantumkannya Volume Panjang dan Lebar akan sangat sulit sekali dikontrol oleh publik.
Hanya diketahui bersumber dana APBD tahun 2023 senilai Rp 144.616.000,00 selama waktu : 45 hari kalender terhitung dari mulai tanggal 14 Nov. s/d 29 Des. tahun 2023 dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV PALAPA DIG DAYA bernomor SPK. 027.2/.../ 10.2.01.08.3.321. ABT / KPA-JLN / PUPR / 2023.
Sabtu 16/12/2023 dari hasil pantauan awak media yang datang kelokasi melakukan tugas sosial control ditemukan hasil pengecoran yang baru saja dilakukan dan masih dalam proses tahap pengerjaan sudah "Retak Acak" dipermukaan.
Menurut seorang warga berinisial RM (57) bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi dan menyaksikan proses jalannya proyek pengecoran.
"Pantas pada retak juga pak soalnya selain kurang maksimal dalam segi pembesian dan sepertinya kualitas coran nya juga kurang bagus.
"Itu terbukti, baru saja selesai sebagian dari pengecoran proyek peningkatan jalan ini, terlihat hasilnya sudah banyak yang retak acak dipermukaan.
"Kalau penggunaan besi dowelnya maksimal dan kualitas coran-nya bagus tidak mungkin baru selesai kemarin saja sudah pada retak begini padahal proyek ini masih panjang dan masih dalam proses pengerjaan," katanya.
Kemudian awak media mencoba bertanya kepada salah seorang kuli,
"Kang proyek pengecoran ini, siapa pelaksana teknis dilapangannya dan siapa pengawas dari Dinas terkaitnya ?...
Kuli yang enggan disebut namanya menjawab,
"Saya mah tidak tahu Pak, cuma disuruh bekerja saja, " jawabnya
Karena buntunya informasi sampai berita ini diterbitkan pelaksana teknis lapangan dan pengawas dari Dinas terkait belum bisa dikonfirmasi untuk klarifikasi.
Red : Eghi Alam
Komentar
Belum ada komentar !