Pemkot Semarang Tanggap Cepat Atasi Tanggul Jebol di Kali Plumbon untuk Minimalkan Dampak Banjir

Kota Semarang-infonews871.com-

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), langsung merespons dengan sigap insiden jebolnya tanggul di Kali Plumbon, yang terletak di Jalan Irigasi Utara, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, pada Minggu (2/2) malam. Tanggul yang jebol sepanjang 2,5 meter ini menyebabkan limpasan air yang merendam lima rumah warga di RT 4 RW 5 Kelurahan Mangunharjo.

Penyebab dan Kerusakan yang Ditimbulkan

Insiden ini terjadi pada pukul 20.00 WIB, setelah hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kali Plumbon, seperti Mijen dan Ngaliyan, menyebabkan tingginya debit air. Air yang melimpah mengakibatkan kerusakan parah pada tanggul yang sudah berada dalam kondisi kritis. Akibatnya, beberapa titik sepanjang aliran Kali Plumbon juga mengalami limpasan, yang menambah potensi kerugian di wilayah tersebut.

Kepala DPU Kota Semarang, Soewarto, mengungkapkan, “Ketika debit air terlalu besar, tanggul yang berada dalam kondisi kritis tidak mampu menahan aliran tersebut, menyebabkan jebolnya tanggul dan limpasan di beberapa titik lainnya.” Soewarto menambahkan bahwa Pemkot Semarang langsung bertindak cepat setelah menerima laporan insiden ini.

Tanggapan Cepat dari Pemkot Semarang

Dalam upaya mengurangi dampak lebih lanjut, Pemkot Semarang segera melakukan langkah penanganan darurat. DPU Kota Semarang memasang cerucuk bambu dan sandbag sebagai penguatan sementara pada tanggul yang jebol. Pada pagi hari, 3 Februari 2025, penanganan awal sudah dilaksanakan untuk meminimalisir kerusakan dan potensi banjir lebih lanjut. “Kami langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana (BBWS), mengingat Kali Plumbon berada dalam kewenangan mereka,” jelas Soewarto.

Selain itu, DPU Kota Semarang juga bekerja sama dengan Kecamatan Tugu untuk membersihkan aliran sungai dari batang pohon dan ranting yang menghalangi laju air. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan senso untuk menarik material yang menghambat, sehingga air dapat mengalir dengan lancar kembali.

Antisipasi Banjir di Titik-Titik Rawan

Tak hanya fokus pada Kali Plumbon, DPU Kota Semarang juga intensif melakukan antisipasi banjir di sejumlah titik rawan genangan lainnya di wilayah Semarang. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain pengerukan sedimentasi di saluran air Jalan Untung Suropati, Ngaliyan, serta pembuatan inlet di Jalan Prof. Hamka, Tambakaji. Selain itu, DPU juga melakukan pengerukan sedimentasi saluran di Bukit Emerald Meteseh dan penanganan sampah serta enceng gondok di saluran Anjasmoro Semarang Indah.

Soewarto menambahkan, “Kami terus berupaya membersihkan sampah dan batang pohon yang menghambat aliran air di berbagai saluran untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir.” Di wilayah Kaligawe yang juga masih mengalami genangan, pihak Pemkot Semarang berupaya maksimal dengan menggunakan pompa yang posisinya di rumah pompa maupun pompa mobile untuk mengatasi genangan air tersebut.

Koordinasi dengan BBWS dan Kewenangan Kementerian

Pemkot Semarang juga terus berkoordinasi dengan BBWS untuk mengatasi genangan air di Kaligawe, mengingat penanganan wilayah tersebut masuk dalam kewenangan kementerian. “Kami akan terus memantau dan memastikan tindakan cepat untuk mencegah dampak lebih lanjut terhadap masyarakat,” ujar Soewarto.

Komitmen Pemkot Semarang dalam Penanganan Banjir

Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan tindakan responsif dalam menghadapi bencana banjir. Berbagai upaya mitigasi dan pemeliharaan infrastruktur saluran air dan tanggul dilakukan secara berkesinambungan guna mengurangi risiko banjir yang dapat merugikan masyarakat. Dengan adanya koordinasi yang baik antar instansi terkait, diharapkan Pemkot Semarang dapat terus melindungi warga dari ancaman bencana alam ini.(Herman)

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !