Kota semarang-infonews871.com-
Wali Kota Semarang, Dr Ir Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu MSos, yang akrab disapa Mbak Ita, mengucapkan pamit kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang menjelang berakhirnya masa jabatannya. Pada Sabtu (1/2/2025), dalam acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Mbak Ita mengungkapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh warga NU atas segala kesalahan yang mungkin terjadi selama kepemimpinannya.
“Saya mohon pamit, mungkin selama memimpin Kota Semarang ada kesalahan, mohon dimaafkan. Apalagi saya orang NU, menjadi Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang,” ujar Mbak Ita dengan nada terbata-bata, menyampaikan perpisahan dengan warga NU di hadapan sejumlah pejabat dan tokoh penting.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Markas Besar (Mabes) NU Kota Semarang yang baru. Peletakan batu pertama ini dilakukan bersama dengan Kiai Darodji dan Prof Noor Achmad, yang turut mendampingi Mbak Ita dalam kesempatan tersebut.
Pembangunan Gedung Mabes NU Kota Semarang
Wakil Ketua PCNU Kota Semarang, Agus Fathuddin Yusuf, menjelaskan bahwa Hari Lahir NU diperingati dua kali setiap tahun, baik berdasarkan kalender Masehi (31 Januari) maupun kalender Hijriyah (16 Rajab). Dalam kesempatan itu, dirinya mengungkapkan bahwa pembangunan Gedung Mabes NU Kota Semarang merupakan langkah penting dalam menguatkan eksistensi organisasi NU di kota ini.
“Peletakan batu pertama ini adalah simbol langkah maju untuk mewujudkan kantor sekaligus pusat bisnis bagi Nahdliyin di Kota Semarang,” jelas Agus Fathuddin Yusuf.
Gedung Mabes NU Kota Semarang ini akan menjadi pusat kegiatan, yang diharapkan dapat mendukung berbagai aktivitas NU dan warganya, serta memperkuat hubungan antaranggota NU di wilayah ini.
Dukungan dan Harapan dari Para Tokoh NU
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad MA, Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Laziznu Moh Mahsun, serta anggota DPRD Kota Semarang dari NU. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pembangunan Gedung Mabes NU dan upaya memperkuat peran NU dalam masyarakat.
Kiai Darodji, dalam sambutannya, menyatakan keyakinannya bahwa pembangunan Gedung Mabes NU Kota Semarang akan segera selesai berkat dukungan semua pihak, termasuk 22 anggota DPRD Kota Semarang yang berasal dari NU. “Kalau sampai tidak rampung, kebangetan,” kata Kiai Darodji dengan semangat.
Prof Noor Achmad MA juga menyampaikan keyakinannya bahwa dengan gotong royong warga NU Kota Semarang, ditambah dukungan dari pemerintah dan para aghnia (donatur), Gedung Mabes NU Kota Semarang akan segera terwujud dan bermanfaat bagi umat.
Pemkot Semarang dan Warga NU: Bersinergi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Mbak Ita menegaskan bahwa pemerintah Kota Semarang akan terus mendukung berbagai inisiatif yang berkaitan dengan penguatan organisasi NU di kota ini. Dalam kesempatan yang sama, dirinya juga berjanji untuk terus menjaga hubungan yang baik dengan seluruh warga NU, meskipun masa jabatannya segera berakhir.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras dan semangat warga NU dalam memajukan Kota Semarang. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi masyarakat Kota Semarang,” ungkap Mbak Ita.
Dengan berakhirnya masa jabatan Mbak Ita sebagai Wali Kota Semarang, harapan besar ada pada pemimpin baru yang akan menggantikan untuk melanjutkan perjuangan dan memperkuat sinergi antara Pemkot Semarang dan organisasi-organisasi keagamaan, termasuk NU.
Pembangunan Gedung Mabes NU Kota Semarang menjadi simbol komitmen warga NU dalam memperkuat peran serta kontribusinya terhadap pembangunan Kota Semarang. Kehadiran gedung ini diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendukung berbagai program kemasyarakatan dan dakwah NU, serta memperkuat solidaritas antaranggota di seluruh wilayah Semarang.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan bersama, pembangunan Mabes NU ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses kolaborasi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.(Herman)
Komentar
Belum ada komentar !