Miris, Dua Lansia Tinggal di Rumah Tak Layak Huni di Dusun Kamurang Jati, Karawang

KARAWANG,INFONEWS -

IMG-20240506-WA0011-picsay.jpg
Kondisi Rumah Reyot Ibu Eni dan Ibu Enar 

Di tengah gempuran modernisasi, dua lansia di Dusun Kamurang Jati, RT 02 RW 01, Desa Sindang Mukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih harus hidup dalam keterbatasan. Mereka tinggal di rumah yang tak layak huni, dihantui rasa cemas setiap kali hujan turun.

Ibu Eni dan Ibu Enar, demikian nama kedua lansia tersebut, terpaksa mendiami rumah reyot yang kondisinya memprihatinkan. Atap rumah yang bocor saat hujan, dinding yang lapuk, dan lantai yang berlubang menjadi saksi bisu perjuangan mereka dalam bertahan hidup.

"Saya tidak punya uang untuk memperbaiki rumah," ujar Ibu Eni dengan nada pilu. "Saya ingin sekali rumah ini diperbaiki, tapi saya tidak tahu harus bagaimana."

Kerinduan Ibu Eni dan Ibu Enar untuk memiliki rumah yang layak huni bukan tanpa alasan. Mereka khawatir akan keselamatannya, terutama saat musim hujan tiba. Bocoran atap membuat mereka harus memindahkan tempat tidur dan barang-barang berharga lainnya agar tidak basah.

"Kalau hujan, bocor di mana-mana. Saya jadi takut kalau rumah ini roboh," tutur Ibu Enar dengan suara bergetar.

Kedua lansia ini berharap agar pemerintah desa setempat dapat segera membantu mereka merenovasi rumah. Mereka ingin hidup dengan tenang dan aman, tanpa dihantui rasa cemas akan kondisi tempat tinggal mereka.

"Saya harap aparatur desa Sindang Mukti bisa segera memperbaiki rumah saya. Kalau rumah saya sudah layak huni, saya tidak takut lagi untuk tinggal di sini," ungkap Ibu Eni penuh harap.

Kisah Ibu Eni dan Ibu Enar merupakan potret buram dari masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam kekurangan di tengah gemerlapnya pembangunan. Diharapkan dengan adanya perhatian dari pihak terkait, mereka dapat segera mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman, sehingga dapat hidup dengan tenang dan bahagia.

 

Red : Pendi

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !