
Yogyakarta-infonews871.com-
menja

di saksi pertemuan bersejarah di kediaman Nila Tjilik Riwut, putri ketiga Pahlawan Nasional Tjilik Riwut. Pertemuan ini menghadirkan Tim HP Management yang diwakili oleh Pulung WP dan Dr. Haryadi Baskoro—penulis sekaligus pakar Keistimewaan DIY.
Diskusi yang berlangsung dalam suasana penuh semangat ini bertujuan untuk membangun sinergi dalam melestarikan sejarah dan budaya Kalimantan, khususnya dalam menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Tjilik Riwut. Sejumlah inisiatif strategis dirancang sebagai langkah konkret untuk menjaga dan memperkenalkan warisan budaya Dayak kepada masyarakat luas.
Inisiatif Strategis dalam Pelestarian Sejarah dan Budaya
1. Revitalisasi dan Penulisan Sejarah
Dr. Haryadi Baskoro dan Nila Tjilik Riwut akan menyusun buku-buku sejarah yang mengangkat kiprah Tjilik Riwut dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Kalimantan Tengah. Dokumentasi ini diharapkan menjadi referensi penting bagi dunia pendidikan, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun masyarakat luas.
2. Produksi Film Dokumenter
Rencana pembuatan film dokumenter tentang perjalanan hidup dan perjuangan Tjilik Riwut turut dibahas. Film ini akan menjadi media edukasi yang menarik bagi generasi muda agar lebih mengenal sosok pahlawan daerah mereka.
3. Pusat Studi Kajian Sejarah & Pembangunan
Sebuah pusat studi akan dibentuk untuk mengkaji lebih dalam kontribusi Tjilik Riwut dalam membangun Kalimantan Tengah. Pusat ini akan menjadi wadah edukasi bagi mahasiswa, peneliti, serta masyarakat yang ingin mendalami sejarah daerah.
4. Pusat Pendidikan Kearifan Lokal Kalimantan
Untuk menjaga kelestarian budaya Dayak, direncanakan pendirian pusat pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal. Program ini akan melibatkan komunitas adat dan akademisi sebagai upaya memperkuat identitas budaya.
5. Gerakan Bawin Dayak
Kabik Amaz Jasikha menginisiasi Gerakan Bawin Dayak, sebuah gerakan pemberdayaan perempuan Dayak dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Gerakan ini bertujuan untuk menguatkan peran perempuan dalam melestarikan warisan budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Museum Sejarah & Budaya Tjilik Riwut
Salah satu gagasan besar yang diusung dalam pertemuan ini adalah pendirian Museum Sejarah & Budaya Tjilik Riwut di Rumah & Galeri Tjilik Riwut, Palangka Raya. Museum ini akan menjadi pusat informasi sejarah perjuangan Tjilik Riwut sekaligus destinasi wisata edukatif yang memperkenalkan budaya Dayak kepada dunia.
7. Gerakan Cinta Batik sebagai Mahakarya Indonesia
Inisiatif ini bersinergi dengan Kabik Amaz Jasikha untuk memperkenalkan batik khas Kalimantan sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipromosikan secara nasional maupun internasional.
8. Bedah Buku Sejarah Kalimantan
Bedah buku yang membahas karya-karya tulisan Nila Tjilik Riwut tentang Tjilik Riwut dan Kalimantan Tengah akan diadakan sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali sejarah dan budaya Kalimantan. Inisiatif ini juga didukung oleh Kabik Amaz Jasikha.
9. Memperkuat Identitas Bandara Tjilik Riwut
Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya akan diperkuat dengan elemen sejarah yang lebih menonjol, menampilkan sosok pahlawan nasional Kalimantan Tengah agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Membangun Masa Depan Berlandaskan Sejarah
Sinergi antara keluarga besar Tjilik Riwut, HP Management, Kabik Amaz Jasikha, Yetro M. Yoseph, serta berbagai pihak yang terlibat menjadi langkah nyata dalam memperkuat warisan sejarah dan budaya Kalimantan.
Dengan berbagai program yang telah dirancang, diharapkan nilai-nilai perjuangan dan kebudayaan Dayak dapat terus dilestarikan serta menginspirasi generasi mendatang. Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi juga pedoman untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kalimantan dan Indonesia secara keseluruhan.
Berbagai kegiatan, gerakan, dan aktivitas yang telah dirancang ini nantinya akan diwujudkan dalam berbagai program yang diselenggarakan di Rumah & Galeri Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.(Herman)
Komentar
Belum ada komentar !