YOGYAKARTA,INFONEWS –
Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) bekerja sama dengan Lions Club Solo Mustika menggelar kegiatan membatik bertajuk “Mahakarya Batik Humanity in Harmony” di Pendopo Agung Ambarukmo, Yogyakarta.Kegiatan ini mengajak anak-anak pejuang kanker untuk ikut serta dalam proses membatik bersama maestro batik Iwan Setiawan, yang akrab disapa Lek Iwon, dan timnya. Hasilnya adalah kain batik sepanjang 50 meter dengan 20 tema berbeda yang mengusung pesan perdamaian dan kemanusiaan.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 17 September 2024, dimulai pukul 10.00 WIB dan diadakan di Pendopo Agung Ambarukmo, Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta. Lokasi ini berada di antara gedung Plaza Ambarukmo dan Hotel Royal Ambarukmo. Selain kegiatan membatik, acara ini juga diramaikan dengan pengecekan kesehatan, penampilan spesial dari anak-anak pejuang kanker, serta peluncuran buku “Perjalanan Panjang Menuju Kota Batik Dunia”.
Kegiatan membatik di Yogyakarta merupakan bagian dari rangkaian acara “Mahakarya Batik Humanity in Harmony” yang telah dimulai sejak Juli dan akan berlanjut hingga Oktober 2024. Rangkaian kegiatan ini meliputi:
- 24 Juli 2024: Membatik bersama di Pura Mangkunegaran, Surakarta
- 21 Agustus 2024: Membatik bersama di Museum Batik Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta
- 17 September 2024: Membatik bersama di Pendopo Agung Ambarukmo, Yogyakarta
- 2 Oktober 2024: Acara puncak di Benteng Vredeburg, Yogyakarta dalam rangka Peringatan Hari Batik Nasional dan merayakan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.
Tujuan utama dari kegiatan budaya dan sosial-kemanusiaan ini adalah untuk memberikan dukungan moral kepada anak-anak pejuang kanker, mengapresiasi karya seni kolaboratif antara pembatik profesional dan anak-anak, serta menggalang dana untuk mendukung perawatan dan pengobatan anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan terhadap anak-anak pejuang kanker dan mempererat solidaritas melalui seni dan kemanusiaan.
Kain batik sepanjang 50 meter yang dihasilkan dalam acara ini dibagi menjadi 20 bagian, dengan tema besar “Humanity in Harmony”. Setiap bagian kain merefleksikan pesan perdamaian dan kolaborasi yang menjadi inti dari kegiatan ini. Seluruh proses kreatif dalam menciptakan mahakarya batik ini didokumentasikan dalam trilogi buku berjudul "Mahakarya Batik Humanity in Harmony" yang terdiri dari tiga volume:
- Buku 1: "Melukis Kain Bahagia di Mangkunegaran" dengan kata pengantar dari Mangkunegara X.
- Buku 2: "Katakan Cinta dengan Batik" dengan kata pe
ngantar dari Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan RI), Prof. Sutrisna Wibawa, dan Prof. Triyono Bramantyo.
- Buku 3: "Perjalanan Panjang Menuju Kota Batik Dunia" dengan kata pengantar dari GKRB.
Kegiatan “Mahakarya Batik Humanity in Harmony” ini merupakan sebuah manifestasi nyata dari kekuatan seni dan kemanusiaan, yang tidak hanya memberikan dukungan kepada anak-anak pejuang kanker, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk bersatu dalam solidaritas dan kepedulian.(Herman)
Komentar
Belum ada komentar !