LSM GMBI Banjarnegara Mengecam Keras Perilaku Oknum Petugas Mekar Terhadap Lansia

BANJARNEGARA INFONEWS TERKINI -

Harapan agar  lepas dari jerat rentenir dan menjalani hidup yang lebih baik seorang lansia warga Dusun Kemukus, Desa Punggelan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. justru berubah menjadi luka yang dalam.

 

 Perempuan lansia yang dikenal dengan inisial SN ini mengalami perlakuan yang sangat tidak manusiawi dari oknum petugas Program Mekaar, sebuah program pembiayaan usaha mikro yang digagas pemerintah guna memberdayakan ekonomi kecil.

 

SN,yang sehari hari hari  hidup dalam kesederhanaan, pada awalnya menggantungkan harapan dengan adanya  program Mekar, dengan tujuan agar bisa mengembangkan usaha kecilnya sehingga tidak  lagi tergantung pada pinjaman bunga tinggi dari rentenir. 

 

Namun, nasib berkata lain. Pada suatu malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat bagi warga desa,  justru SN  dipaksa oleh oknum petugas Mekar untuk mencari pinjaman  agar bisa membayar angsuran yang terlambat pada hari itu juga.

Menurut keterangan beberapa warga sekitar yang enggan disebutkan namanya bahwa "ini adalah kali pertama SN mengalami keterlambatan dalam pembayaran. "dan bukan karena tak mau membayar, "tapi  karena kondisi ekonomi SN  yang semakin sulit. "bukan diberi pengertian atau solusi, SN malah dikawal dengan tekanan mental oleh sang oknum petugas Mekar, agar mencari uang dengan segera. 

 

Tidak hanya itu, bahkan  saat tubuh rentanya hampir terjatuh karena kelelahan, oknum petugas tersebut justru malah  menertawakannya  ini justru sebuah tindakan yang sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan pelayanan publik.dan apa yang dialami SN akhirnya   dari berbagai pihak turut prihatin 

 

Apa yang dialami SN ini akhirnya Slamet Wahyudi, (Ketua LSM GMBI Distrik Banjarnegara) mengecam keras atas tindakan dan prilaku yang dilakukan oleh  oknum petugas Mekar terhadap Perempuan lansia.

 

Slamet Wahyudi saat di temui wartawan mengungkapkan  “Mekaar itu kan program pemerintah. "Harusnya para petugasnya punya sisi kemanusiaan dan menjadi jembatan harapan, bukan malah bertindak melebihi rentenir, harusnya bersikap humanis sopan dalam menjalankan tugasnya dan jangan arogan dan kasar serta melecehkan nasabahnya  ” tegas Slamet.

 

Slamet juga menambahkan pihaknya  akan terus mengawal permasalahan ini karena apa yang dilakukan oknum petugas Mekar sudah kelewat batas dan ini apabila dibiarkan makan nantinya akan ada oknum oknum petugas Mekar lainnya yang terus berprilaku seperti ini.

Dan ini tidak bisa dibiarkan. "Tegas Slamet.

 

Slamet  menilai bahwa petugas program pemerintah semestinya hadir dengan pendekatan yang manusiawi dan penuh empati, bukan dengan tekanan dan intimidasi, apalagi kepada lansia yang hanya ingin hidup layak.

 

Slamet juga menegaskan bahwa LSM GMBI Distrik Banjarnegara akan terus berada di barisan terdepan dalam membela masyarakat kecil.

“Kami, GMBI Distrik Banjarnegara, akan terus mengawal dan melindungi rakyat kecil. Tidak boleh ada lagi rakyat yang tertindas oleh sistem yang seharusnya melindungi mereka. Ini tugas kami, dan kami akan berdiri bersama mereka sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” ujarnya dengan tegas.

 

Menurut Slamet kisah SN hanyalah satu dari sekian banyak potret luka masyarakat kecil yang seharusnya mendapat perlindungan dan keadilan sosial. Di usia senjanya, SN hanya ingin hidup dengan tenang, menjalani hari dengan usaha kecil yang ia tekuni, dan berharap program pemerintah benar-benar menjadi tangan yang mengangkat, bukan yang menindih.

 

Kini, SN hanya bisa pasrah, meski luka batin akibat perlakuan tersebut masih membekas. Namun harapan belum padam. Ia dan masyarakat desa lainnya masih menantikan ketulusan negara dalam menjalankan janji-janji kesejahteraan.

 

Saya berharap semoga kejadian ini menjadi cermin dan cambuk bagi semua pihak, bahwa pelayanan publik harus dijalankan dengan hati nurani, terutama ketika menyangkut hidup rakyat kecil yang hanya punya sedikit pegangan selain harapan. Pungkas Slamet.

 

Red :   Madya tim infonews871 Innews tv

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !