Diduga Kelalaian Medis di IGD Klinik Sentra Medika Cikalong, Bayi Meninggal dalam Kandungan


IMG-20251220-WA0033.jpg
Diduga Kelalaian Medis di IGD Klinik Sentra Medika Cikalong, Bayi Meninggal dalam Kandungan

Karawang –  jatisari- infonews terkini- Dugaan kelalaian medis mencuat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sentra Medika Cikalong, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. Seorang bayi dilaporkan meninggal dunia di dalam kandungan ibunya saat menjalani proses persalinan di fasilitas kesehatan tersebut.

Peristiwa ini dialami Yuni, seorang ibu hamil yang dirujuk dari Puskesmas Cicinde, Kecamatan Banyusari, ke Klinik Sentra Medika Cikalong pada Jumat, 19 Desember 2025, sekitar pukul 11.20 WIB. Setibanya di RS. Sentra medika, pasien langsung mendapatkan penanganan di ruang IGD.

Berdasarkan keterangan keluarga, dokter kandungan yang menangani sempat menyarankan agar persalinan dilakukan melalui tindakan operasi Sectio Caesarea (SC). Namun, Dion, suami pasien, memilih opsi persalinan normal. Keluarga menilai keputusan tersebut diambil tanpa disertai penjelasan medis yang komprehensif mengenai risiko fatal yang dapat terjadi apabila persalinan normal tetap dipaksakan.

Menurut Dion, informasi yang diterima justru disampaikan oleh perawat dengan penjelasan yang dinilai minim dan tidak utuh.

“Bapak kalau mau persalinan normal harus sabar dan jangan minta buru-buru. Kalau ada kendala, pasien tidak bisa mengajukan pindah ke caesar,” ujar Dion menirukan pernyataan perawat.

Pernyataan tersebut memunculkan pertanyaan terkait penerapan standar informed consent serta kewajiban tenaga medis dalam memberikan edukasi yang jelas dan ilmiah kepada pasien dan keluarga, terutama dalam kondisi kegawatdaruratan obstetri.

Proses persalinan kemudian berlangsung selama berjam-jam tanpa dilakukan tindakan operasi. Pasien diarahkan untuk menunggu di ruang bersalin hingga Sabtu dini hari, 20 Desember 2025. Sekitar pukul 01.00 WIB, pasien mengeluhkan tidak lagi merasakan pergerakan janin di dalam kandungannya.

Namun, menurut pihak keluarga, keluhan tersebut tidak segera ditindaklanjuti secara serius. Kondisi janin baru diketahui sekitar pukul 04.00 WIB, atau lebih dari tiga jam setelah keluhan pertama disampaikan. Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi dinyatakan meninggal dunia di dalam kandungan.

Keluarga juga menyoroti penjelasan dokter jaga saat itu, dr. Pindo Sapto Nugroho, yang dinilai kurang meyakinkan dan tidak menunjukkan penguasaan penuh atas kronologi kejadian medis.

Baru setelah bayi dinyatakan meninggal, keluarga mendapatkan penjelasan bahwa janin diduga mengalami lilitan tali pusat serta air ketuban berwarna hijau, yang mengindikasikan janin mengalami stres atau kekurangan oksigen (hipoksia).

Keluarga mempertanyakan mengapa kondisi tersebut tidak terdeteksi lebih dini, mengingat pasien telah berada di fasilitas kesehatan dan dalam pengawasan tenaga medis selama berjam-jam. Keterlambatan deteksi dan tindakan medis inilah yang diduga menjadi faktor utama meninggalnya bayi.

Atas kejadian tersebut, keluarga menduga adanya kelalaian medis, mulai dari kurangnya edukasi risiko persalinan, lemahnya pemantauan kondisi janin, hingga keterlambatan penanganan saat kondisi darurat terjadi.

Pihak keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum dan meminta aparat penegak hukum serta instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan organisasi profesi kedokteran, untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap prosedur pelayanan medis di RS Sentra Medika Cikalong.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RS. Sentra Medika Cikalong belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. Kasus ini menjadi sorotan publik dan kembali menegaskan pentingnya profesionalisme, transparansi, serta keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan, khususnya penanganan persalinan di fasilitas medis.

Red by AND


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka