Karawang,Infonews -
Proyek pembangunan jembatan yang diketahui tengah berlangsung dikerjakan pihak pelaksana dari CV AGEM yang berlokasi di Dusun Telar Desa Telarsari Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat yang bersumber dana APBD tahun 2024 senilai Rp 189.046.000,00 dengan Volume, panjang = 4,50 M" : Lebar = 4,00 M" selama masa waktu pengerjaan 75 hari kalender. Diduga dikorupsi karena tidak sesuai dengan spesifikasi konstruksi dan gambar bangunan.
Pasalnya, struktur pondasi bangunan bawah jembatan terpantau tidak dibongkar dan tidak dibangun dengan struktur bangunan pondasi yang baru. Padahal konstruksi bangunan bawah jembatan yang lama sudah terlihat (rapuh) kurang kokoh, sehingga dikhawatirkan struktur bangunan bawah jembatan lama tersebut tidak akan mampu menahan beban berat yang melintas diatasnya.
Selain itu dari segi pengolahan adukan semen dan pasir untuk penataan batu pondasi struktur bangunan jembatan terlihat kurang maksimal karena tidak menggunakan takaran yang semestinya, lantas kemudian rancangan pembesian yang dirangkai sebagai pengeras konstruksi bangunan jembatan dinilai berbeda dengan (RAB) rencana anggaran biaya.
Hal itu terjadi diduga akibat kurangnya pengawasan dari pihak Dinas terkait yang bertugas mengawasi berjalannya pembangunan proyek jembatan dimaksud dan akibat kelalaian seorang (mandor) pelaksana teknis dilapangan yang jarang sekali berada dilokasi pembangunan jembatan.
Selasa 06/08/2024 menurut seorang warga berinisial AS (52) saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa, proyek pembangunan jembatan di Dusun Telar Desa Telarsari tersebut tengah menjadi sorotan.
"Iya Pak, proyek jembatan di Dusun Telar, Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari sekarang tengah menjadi sorotan publik.
Masalahnya struktur pondasi bangunan bawah jembatan yang lama tidak dibongkar dan dibangun kembali dengan struktur bangunan pondasi yang baru. Padahal struktur pondasi bangunan yang lama sudah terlihat (rapuh) kurang kokoh," katany
Lebih lanjut warga inisial AS menerangkan, "Bagaimana pembangunan jembatan ini bisa berjalan dengan baik dan benar, kalau pelaksana teknis dilapangan /Mandornya jarang berada dilokasi pembangunan jembatan. Lebih parahnya lagi Pengawas dari pihak Dinas terkaitnya pun diduga menyuruh seseorang (Joki) yang kurang paham dalam mengawasi keberlangsungan pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan jembatan," imbuhnya.
Sementara saat rekanan awak media berada dilokasi, seorang yang diduga sebagai Joki Pengawas mengatakan.
"Mandor Cecep nya ngga ada pak ngga tau kemana. Kalau saya mah cuma disuruh pengawas berada disini," ujarnya.
Karena sudah tidak ada lagi yang bisa dimintai informasi sampai berita ini diterbitkan Mandor dan pemborong belum berhasil dikonfirmasi.
Red
Komentar
Belum ada komentar !