Akibat Lemahnya Pengawasan, Proyek Jalan di Wilayah Desa Tlaga Punggelan Banjarnegara Diduga Dikerjakan Asal Jadi oleh Pemborong

BANJARNEGARA INFONEWS TERKINI-

 Salah satu kegiatan pembangunan infrastruktur jalan tembus yang menghubungkan desa Tlaga kecamatan Punggelan Dengan Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah menuai pro dan kontra serta menjadi perbincangan khususnya warga sekitar dan Banjarnegara pada umumnya.

 

Hal tersebut terjadi akibat dari ulah para oknum pihak tertentu yang patut diduga  bekerja sama alias kong kalikong dalam proses pengerjaan pengaspalan jalan desa yang diduga kerasa  tidak sesuai dasar perencanaan, bahkan tampak  kwalitas dari hasil proyek yang dikerjakan tidak maksimal dan kurang baik.sehingga  baru saja selesai dikerjakan banyak yang sudah rusak 

 

Hal tersebut dikarenakan pihak pelaksana proyek atau pun pemborong yang melakukan pekerjaan dan tidak mengutamakan kwalitas serta mutu pada proyek pengaspalan jalan tersebut dan diduga hanya mencari keuntungan belaka.

 

Pelaksana proyek ataupun pemborong proyek tersebut tidak layak untuk  diberi pekerjaan atau tender proyek yang menggunakan anggaran Pemerintah baik itu anggaran Desa Daerah maupun pusat. 

 

Akibat adanya pelaksanaan proyek yang kurang pengawasan dan perhatian dari pihak pihak terkait sehingga patut diduga pemborong pelaksana proyek mengerjakan pekerjaannya asal asalan 

 

Proyek yang terkesan di kerjakan secara asal asalan tersebut mengakibatkan hasil yang kurang baik dan maksimal  dan hanya menghambur hamburkan anggaran pemerintah sebab kwalitas proyek tersebut sangatlah rendah dan mudah rusak sehingga hasilnya tidak sesuai apa yang diharapkan masyarakat.

 

Dalam papa RAB pada proyek tersebut tertulis bahwa,proyek mengunakan sumber dana dari  Dana desa Tahun anggaran 2024 senilai  RP 187.005.000,  serta tertulis waktu tanggal

kalender hanya Tahun 2024 saja.

 

Proyek pembangunan dan pengaspalan jalan panjang 600 meter dengan  Lebar 3 meter di wilayah dusun Gumelar desa Telaga kecamatan Punggelan yang menembus Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara tersebut agar  dijadikan perhatian khusus  bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

 

Pada saat awak media Senin (18/11/2024) menyambangi lokasi proyek yang sudah dianggap selesai oleh pemborong masih  terdapat dua drum berisikan aspal yang masih utuh tersegel  sisa dari pekerjaan pengaspalan.

 

Ada apa ini kok disisakan padahal  seharusnya digunakan sesuai yang sudah di rencanakan dan di anggarkan, mengapa malah disisakan  dan sama sekali belum dibuka  segelnya dan belum digunakan sehingga menambah kecurigaan bahwa Proyek tersebut dikerjakan dengan asal jadi.

tanpa sesuai RAB.

 

Menyikapi hal tersebut awak media mencoba menemui Winarso di rumahnya namun tidak dapat bertemu Winarso, dan tidak sampai disitu keesokan harinya yang kedua kalinya awak media terus berusaha menemui Winarso dan ketika awak media berhasil menemui winarso.

 

Winarso selaku penggarap kegiatan peningkatan Jalan penghubung dua desa  Tlaga  dan desa Sijenggung  saat ditemui kepada wartawan menyampaikan   "siap untuk duduk bersama untuk mencari solusi " saya siap duduk bareng untuk mencari solusi ,kalau memang ada hal yang kurang sesuai ,itu mungkin jalan yang terbaik karna semua teman dan agar tetap terjalin hubungan Yang baik juga" Ungkapnya

 

Selanjutnya Winarso saat di hubungi melalui pesan WhastApp oleh Ketua LSM GMBI Distrik Banjarnegara.dalam pesan WhastApp nya Winarso menjelaskan, " Bukannya saya tidak mau dan susah di konfirmasi, namun karena banyaknya kegiatan yang sangat padat , maka dari itu bukannya saya mengabaikan terkait permintaan konfirmasi, "dan memang sudah ada permintaan dari warga agar pekerjaan yang saya kerjakan untuk segera saya perbaiki. karena menurut warga ada pekerjaan yang saya kerjakan terkait pengaspalan tersebut kurang sempurna 

 

Slamet Wahyudi saat ditemui wartawan dengan tegas menjelaskan bahwa,  "pihak Lembaga LSM GMBI distrikBanjarnegara  selaku lembaga kontrol sosial, demi masyarakat  sudah meminta konfirmasi terkait proyek yang terkesan asal asalan tersebut, dan nantinya apa bila pihak pihak yang ada kaitannya terkait proyek yang dikeluhkan warga tersebut maka  hal ini akan.akan terus kami usut sebagaimana mestinya sehingga tidak ada lagi penyelewengan proyek proyek di tingkat lingkungan desa  " jelas Slamet.

 

Sekali lagi saya tegaskan,   "ketika nanti para pemborong atau para pihak mengingkari apa yang sudah disampaikan ke LSM GMBI distrik Banjarnegara  sebagaimana mestinya sesuai  undang-undang dan aturan yang berlaku di negara Republik Indonesia maka hal ini akan terus kami bawa dan laporkan kepada pihak berwajib tentang permasalahan ini " tegas Slamet.

 

Dilokasi yang berbeda Edi Sukirman, ketua Badan Musyawarah Desa Tlaga saat di temui kepada wartawan  mengungkapkan bahwa, terkait pembangunan Akses jalan penghubung antar desa tersebut pada RAB  jumlah aspal semuanya tertera  53 drum, dan saya  heran,  "kok yang di gunakan untuk pengaspalan hanya 20 drum saja, ada apa dibalik ini, "tegas Edi Sukirman

 

Selanjutnya Edi Sukirman juga menjelaskan, " setelah saya amati memang dari dulu kalau terkait dengan kegiatan yang menggunakan anggaran Pemerintah selalu saja ada kejanggalan  dan bukan hal itu saja,  "bahkan termasuk terkait pajak bumi dan bangunan uangnya juga selalu tidak jelas " Ungkapnya

 

Kepala desa Tlaga Listanto saat di konfirmasi di kantor desa kepada  wartawan mengatakan           "seharusnya pihak pemborong kalau mau ketemu kami , " selaku pemborong harusnya datang ke kantor desa, " dan ketemu dengan semuanya termasuk ada sekertaris desa ,ada bendahara desa  dan juga Tim  Pelaksana Kegiatan ( TPK )  "sebab pada awalnya juga musyawarahnya di kantor desa tapi hingga saat ini belum juga menemui kami , sedangkan warga sudah banyak yang mempertanyakan tentang buruknya hasil pekerjaan proyek itu. "Ungkapnya.

 

Beberapa warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan juga mengungkapkan  tau ini pak kita kita ini sangat heran kenapa sih kok banyak banget permasalahan permasalahan disini. pajak lah ketahanan pangan lah kebijakan lah dan juga banyak sekali yang tidak transparan pada masyarakat ini sebenernya siapa sih oknum oknumnya yang selalu membodohi masyarakat  desa ini  *ungkap beberapa warga dengan nada kesal.

 

 

Red : Infonews 871 jateng

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !