BOGOR,INFONEWS –
Merasa tak suka di datangi awak media untuk dikonfirmasi, seorang wartawati dari media RajaKabar.com mendapatkan perlakuan kurang baik dari penjaga toko penjual Tramadol hingga berujung keributan dengan cecok adu mulut.
Peristiwa itu terjadi di salah satu toko yang diduga penjual Tramadol atau obat jenis golongan 'G' dengan modus sebagai toko kosmetik di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, Kampung Sawah, RT. 005/RW. No 1, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Berawal saat di hampiri toko kosmetik yang di Diduga penjual obat tramadol, saat wartawati Insial (AN) dari media Raja kabar menanyakan untuk di konfirmasi kepada penjaga/penjual obat tramadol, terlihat penjaga Toko dengan raut wajah tidak suka dan menjawab dengan sinis. Pada Kamis,(23/01/25).
"Lagi gak buka, tutup", kata penjual obat dengan nada sewot kepada inisial AN dengan menceritakan kejadian perlakuan kurang baik yang di alaminya.
Ketika ditanyakan ternyata toko tersebut buka tapi di jawab tutup, penjual obat dengan ekspresi raut wajah terlihat marah menjawab dengan nada tinggi kepada wartawati.
"Mau buka mau tutup ya suka-suka saya, kamu mau apa", jawabnya dengan marah seolah mebentak sambil menirukan ucapan penjual obat.
Wartawati inisial 'AN' juga mengatakan bahwa yang disampaikan oleh si penjual obat tersebut merasa tidak takut dengan aparat hukum, karena menurut dia (penjual Tramadol) ia sudah melakukan koordinasi (Uang) agar usahanya itu bisa aman dari jeratan hukum.
Tambah inisial 'AN' di sampaikan oleh Penjual obat tramadol, bawah menurutnya dia tidak takut dengan wartawan bahkan si penjual obat tramadol malah menantang semua wartawan untuk datang ke tokonya.
"Gak takut saya sama wartawan, kalau perlu semua wartawan panggil suruh kesini", tutur inisial 'AN' menirukan ucapan si penjual obat keras golongan 'G' dengan nada marah sambil menantang.
Inisial 'AN' juga menjelaskan, selain mendapatkan perlakuan kurang baik dari si penjaga/penjual obat, ia menceritakan bahwa identitas pers (Id Card) milikinya di foto dengan memaksa di minta secara kasar.
"Dia (penjual obat) nyolot dan maksa saya buat liatin KTA mau di foto, ya akhirnya karna saya perempuan saya kasih liat terus di Foto sama dia terus mau dikirim kesiapa saya gak tau. Mungkin ke Bosnya atau ke Bekingannya", ungkapnya AM wartawati Rajakabar menceritakan kepada wartawan.
Red : Gesthan
Komentar
Belum ada komentar !