Tidak Dibenarkan Main Hakim Sendiri Jika Tersinggung Atas Status Facebook

BANJARNEGARA INFONEWS TERKINI - 

Tersinggung status di Facebook (FB) seorang pria berumur 48 tahun  Warga Ratamba, dikeroyok dan dianiaya saat hendak pergi ke ATM untuk mengambil uang.

Kejadian itu berlangsung pada Rabu siang,(13/2/2025), dan dalam video yang berdurasi 30 Menit, tersebut   ada ucapan “ ora due nyali (dan ucapan kasar dan kotor), relawan lara atine bajingan pancen,”.

Kejadian itu saat ada kunjungan Kapolres Banjarnegara ke Lokasi Bencana Desa Ratamba. 

Kunjungan ini untuk memberikan bantuan sembako dan trauma heling Kepada  korban bencana tanah bergerak di dukuh Kaliireng Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran Kab Banjarnegara. 

Para Pelaku merasa tersinggung akibat status korban didalam Facbook Aji Setyawan Andika  yang menulis 

”Relawan di lokasi bencana harus diisi dengan orang-orang yang yang kerja  penuh kasih dan momong bukan sosok temperamental, dan hanya mementingkan golongan dan individu saja makanan yang terdampak kasihan mereka, "bukan dinikmati sendiri, "kalau belum siap mending tidak usah jadi relawan kebencanaan,bikin masalah saja.

” Dalam status Korban tidak secara  detail relawan yang dimaksudkan dalam tulisanya. 

Sebelum kejadian korban waktu itu hendak menuju ke Bank Surya Yudha yang berada di Pasar Batur,  namun belum nyampai ke Pasar Batur,   tepatnya setelah pasar Ratamba lokasi di komplek pertigaan arah TPU Ratamba ada orang yang berinisial T berteriak dan kemudian orang-orang disekitar Pasar ratamba menghampiri dan  menghadang, mengelilingi korban bersama pelaku lainnya yang tidak dikenal pada awalnya menendang dada dan memukul korban. lalu kemudian di lanjut IA menendang dibagian kepala korban, dan dua orang lainnya dan Sijak memukul kepala bagian belakang.

Lalu Kapolsek Pejawaran dan Camat memisah, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, 

Pada hari itu juga dibawa ke Kantor desa oleh Relawan BPBD dan anggota Polri, untuk diamankan.  

Dengan dasar kejadian tersebut akhirnya korban melaporkan atas  penganiayaan dan pengroyokan ke Polres Banjarnegara,

Pihak korban dan keluarganya  bergegas langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.  saat di konfirmasi korban mengatakan bahwa,  "kejadian ini diduga berawal dari ketersinggungan status korban(AS) di sebuah Facebook miliknya dan para pelaku merasa tersinggung.

“Para Pelaku sudah punya dendam lama yang merupakan warga satu desa dan masih satu famili,  yang memanfaatkan ketersingungan status korban di Facebook tentang relawan, karena status yang di buat oleh korban, maka pelaku menghadang korban,  

Waktu itu bertepatan kunjungan Kapolres, kunjungi bencana tanah gerak dari arah yang berlawanan pelaku sempat menghadang dan ada yang berteriak dan memprofokasi sampai memukul menendang sampai kepala masih terasa sakit,” ungkap korban didampingi Kakak perempuan nya bernama  Erna pada Kamis (13/2-2025).

Lanjut Aji, kejadian penganiayaan itu dilakukan antara jam 11.00-11.30 WIB an siang menjelang sholat dhuhur, memang para pelaku sudah dendam sejak lama dengan keluarga kami,

  "karena kakak saya juga sering menjadi korban, paralon yang mengairi ladangnya dirusak oleh para pelaku,

 " dan bertepatan dengan ketersinggungan para pelaku akhirnya merencanakan dan meluapkan emosinya sehingga terjadi penganiayaan dan penggroyokan dilakukan oleh beberapa orang yang masih satu famili.

“Saat T menghadang beserta 3 orang lainya IA, CF, A temannya yang masing family kemudian orang-orang yang berada disekitaran pasar Ratamba menghampiri, dan ada yang teriak saat Korban diamankan,

“Ora due nyali, relawan lara atine bahkan mengeluarkan kata kata yang sangat tidak pantas  pancen” dipukul ditendang sampai babak belur, kepala bagian belakang korban masih terasa sakit, memar di dekat kedua mata bengkak,

Kebetulan ada polisi yang mengamankan saat kunjungan kapolres Banjarnegara, untuk menghindari hal-hal yang tidak dingingkan akhirnya saya dibawa.” Cerita Aji.

Pada saat dibawa motor oleh Relawanpun korban di teriaki kata kasar dan relawan lara atine  lalu  dipukuli, pada bagian hidung mulut dipukul, dahi keduanya sehingga  berdarah, bagian wajah sampai HP tidak tahu keberadaanya.  

“Setelah melakukan penganiayaan, pengroyokan,  pelaku (T, IA, CF, A) dan setelah korban diamankan dibawa naik sepeda masih ada yang memukul dan menendang,” tambah kakak korban.

Menurutnya kakak korban jika adanya ketersinggungan akan status adiknya sepatunya tidak dilakukan main hakim sendiri, ini kan negara hukum sudah sepantasnya tabayun, diklarifikasi akan tulisan adik saya, apakah mengenai hal yang dimaksud sehingga menyebabkan tersinggung,"jelasnya.

Menurutnya dari pelaku kebanyakan bukan mengenai status adiknya namun diduga  sudah unsur  dendam sejak lama dengan adiknya dan keluarganya.

“Adik saya setelah mau diamankan masih saja di pukuli. dan para pelaku kebanyakan masih satu family,  yang diduga  mempunyai dendam dengan keluargaku, 

Para pelaku juga pernah menganiaya korban lain dan merusak paralon kami di ladang, dan video kejadian penganiayaan sudah  tersebuar di warga, karena kebetulan saat itu bertepatan  ada kunjungan Kapolres.

Dalam peristiwa ini pihak Keluarga korban meminta agar kasusnya segera di proses  sehingga para pelaku  mempertanggung jawabkan atas  perbuatanya,” tutupnya.

 

Red : (One) Mdy

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !