STOP..!!! BULLYING MESKIPUN ITU BENTUK PENERAPAN DISIPLIN PADA SISWA


CILAMAYA KARAWANG INFONEWS - Aksi pembulian bisa saja merusak kehidupan seseorang dari sebelumnya baik-baik saja, namun karena terkena efek pembulian yang merusak mentalnya, membuat dia merasa tidak percaya diri didepan siapapun, hingga akhirnya mengakibatkan seseorang itu dalam keadaan tidak terkendali.

Ketua Satgas Pelajar wilayah 3 Andriyanto juga menegaskan bahwa dampak pembulian meskipun itu bentuknya hanya sekedar penerapan disiplin pada siswa itu akan berdampak pada perkembangan siswa tersebut “ Banyak sekali saat ini pemuda pemudi dinusantara ini yang mengalami rusak mental akibat di bully, efek dari pembullian itu sangat banyak dan sangat merusak, oleh karena itu kita usahakan agar di SMK Indonesia mas ini tidak ada yang Namanya bullying .” ucap Andriyanto.

Guru-guru di SMK Indonesia mas terus berupaya agar di SMK Indonesia mas ini tidak terjadi adanya pembullian, dengan cara mencegah perdebatan antar mulut, saling mengejek, dan lain sebagainya. Sebab itu SMK Indonesia mas menekankan keutamaan persaudaraan dan saling menjaga. Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian sesama siswa serta dewan guru, SMK Indonesia mas memiliki beragam kegiatan yang mengutamakan kekompakan, mulai dari kegiatan shalat berjamaah, Dhuha, kegiatan ektrakulikuler dan lain sebagainya.

 " Sekolah Bebas Perundungan " adalah salah satu program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Ristek juga termasuk dalam pembentukan karakter siswa serta pemahaman Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja atau juga disebut P5BK.

Acara yang dilaksanakan di SMK Indonesia Mas Cilamaya,hadir dalam acara tersebut kepala sekolah SMK Domas 1 dan 2, komite sekolah serta ketua satgas pelajar wilayah 3. acara yang dimulai pada Selasa pagi 8 Maret 2022 pukul 09:00 wib dikemas begitu menarik dalam suasana santai tersebut menghadirkan pembicara dari anggota kepolisian dari polres Karawang Kasat Intelkam AKP Agustinus Manurung atau yang akrab disapa kap.Monroe.

Dalam pemaparannya Kasat intelkam Karawang AKP Agustinus Manurung, bullying adalah tindakan menyakiti orang lain yang menyebabkan orang lain itu menderita, baik secara fisik maupun psikis. Aksi ini biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang-ulang, dan menimbulkan perasaan senang pada pelaku bullying "Korban bullying akan mengalami dampak sakit secara fisik dan psikologis, menurunnya rasa kepercayaan diri, trauma, takut, cemas dan merasa kesepian. Selanjutnya korban akan mengalami kemerosotan dalam belajar, memilih untuk mengasingkan diri, mengalami ketakutan sosial (social phobia) dan cenderung ingin bunuh diri" ucapnya.

AKP Agustinus juga menambahkan,Bullying adalah tindakan serius yang juga memberikan dampak serius. Oleh karena itu pada tahun 2017 pemerintah bekerjasama dengan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) mengembangkan program ROOTS, yakni program anti-bullying berbasis sekolah. ROOTS merupakan program global dengan fokus pada upaya pembangunan iklim yang aman di sekolah yang dipimpin oleh siswa. Target program ini adalah Kepala Sekolah, para guru, Komite Sekolah dan para siswa. Cara kerja ROOTS pertama-tama adalah mendesak Kepala Sekolah untuk menetapkan kebijakan perlindungan anak, termasuk menetapkan etika perilaku guru dan administrasi sekolah untuk mencegah pelanggaran kode etik. Kemudian fasilitator ROOTS melatih para guru untuk melakukan Disiplin Positif, yakni mengajarkan disiplin kepada para siswa tanpa menggunakan kekerasan, baik verbal maupun non-verbal. Guru juga bertanggung jawab untuk menciptakan atmosfir nyaman di kelas, menjadi mediator antar siswa dan menjadi sahabat untuk mendengarkan siswa. Imbuhnya.

Red - innews

 

 

 

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !