SMAN Banyusari Gandeng BPBD Kabupaten Karawang Gelar Simulasi Penanganan Bencana Alam Dalam Meminimalisir Korban

IMG-20240507-WA0016.jpg
SMAN Banyusari Gelar Simulasi Bersama BPBD
pto by innews

KARAWANG - BANYUSARI INFONEWS TERKINI - Bencana alam gempa bumi yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia patut diperhatikan oleh semua pihak. Terlebih peta kawasan rawan bencana gempa bumi di Daerah diperkirakan meluas seiring bertambahnya jumlah sesar aktif yang memicu terjadinya gempa. Guna meminimalkan jumlah kerugian serta korban jiwa, SMA Negeri Banyusari bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang untuk mengadakan sosialisasi dan simulasi gempa. 

Sosialisasi dan simulasi gempa tersebut dilaksanakan pada Jumat tanggal 03 Mei 2024 di SMK Negeri Banyusari. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 10 dan 11 serta guru-guru dan karyawan SMAN Banyusari Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1. Apel pagi dan pengarahan 

Apel dilaksanakan pada pukul 08:00 – selesai di lapangan SMAN Banyusari. Pada tanggal 03 Mei 2024 peserta simulasi yaitu siswa-siswi kelas 10. Sedangkan pada tanggal 03 Mei 2024 peserta simulasi merupakan siswa-siswi kelas 11. Setelah apel selesai, pihak BPBD Kabupaten Karawang memberikan arahan singkat tentang apa yang harus dilakukan saat gempa. Dalam simulasi ini akan dibunyikan 2 kali sirine. Ketika sirine pertama berbunyi beliau mengatakan untuk tetap tenang dan mencoba untuk berlindung dengan bersembunyi di bawah meja, kursi, atau di dalam lemari. Sirine pertama akan berbunyi selama 45-60 menit. Ketika sirine kedua berbunyi, para peserta akan dibimbing untuk mencari tempat terbuka dan setelahnya akan kembali ke titik kumpul, lapangan SMAN Banyusari Kabupaten Karawang.

2. Siswa-siswi memasuki ruang kelas

Setelah dilakukan apel dan pengarahan singkat, para siswa-siswi akan diarahkan menuju ruang kelas yang sudah dibagikan. Setiap kelas akan didampingi oleh wali kelas serta beberapa pendamping dari panitia. Saat di ruang kelas, wali kelas dipersilahkan untuk melakukan presensi terhadap siswa dan siswinya serta melakukan pengarahan mandiri mengenai gempa bumi.

3. Simulasi gempa bumi

Pada saat sirine pertama berbunyi, seluruh siswa-siswi serta wali kelas langsung mencoba melindungi diri masing-masing, seperti berlindung di bawah meja yang terdapat di ruang kelas. Hal ini dilakukan guna melindungi anggota tubuh khususnya kepala dari reruntuhan bangunan. Saat sirine kedua berbunyi, para siswa-siswi serta wali kelas akan diarahkan pendamping untuk keluar ruangan dan menuju ke titik kumpul yang telah ditentukan. Pada saat keluar ruangan, hendaknya selalu waspada terhadap sekitar dan jangan lupa untuk selalu melindungi kepala.

4. Pengarahan dan evaluasi

Setelah kembali ke titik kumpul, pihak BPBD Kabupaten Sleman melakukan evaluasi terhadap kegiatan simulasi yang telah dilakukan. Beliau mengatakan bahwa gempa yang harus diwaspadai yaitu gempa susulan. Kenapa? Karena gempa pertama akan merusak struktur bangunan, namun gempa kedua mampu meruntuhkan bangunan. Beliau juga berpesan untuk tetap berusaha tenang dan harus selalu waspada jika terjadi bencana gempa bumi. 

Red : innews

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !