Karawang,Infonews –
Pembangunan rehabilitasi Masjid Baiturohman yang terletak di Dusun Kertasari RT 013 RW 04 Desa Mekarmaya Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Jawa barat yang saat ini tengah berlangsung dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV Jagat Bumi menjadi sorotan publik. Karena banyak pihak yang menduga bahwa pengerjaan proyek tersebut, "Down Spec" tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknis.
Dari hasil pantauan TIM Investigasi dilapangan, Pembangunan mesjid tersebut dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV Jagat Bumi menggunakan anggaran dana APBD tahun 2024 sebesar Rp Rp 615.418.000,00 dengan masa kontrak waktu pengerjaan 90 hari kalender.
Menurut seorang warga berinisial nama AP saat bertemu awak media dilokasi proyek Rabu 06 November 2024 mengatakan bahwa, Ia mengkhawatirkan hasil dari pekerjaan proyek pembangunan rehabilitasi mesjid tersebut, menurutnya.
"Pemasangan rangkaian besi yang digunakan sebagai tulang coran diduga kurang maksimal, karena menggunakan besi yang berukuran kecil dan cin-cin kerangka besinya terlalu jauh jarak ukurnya. Sehingga kerangka rangkaian tulang besi terlihat sangat loyo.
Selain itu menurut warga. "Kalau melihat dari jumlah anggaran yang begitu besar hingga mencapai Rp 615.418.000,00 semestinya bahan-bahan material yang digunakan untuk pembangunan nya juga harus material yang berkualitas, mengingat bangunan mesjid tersebut adalah sarana tempat beribadah banyak orang.
"Semestinya pasir yang digunakan untuk proyek pembangunan mesjid ini, menggunakan pasir sedot yang berkualitas. Bukan pasir berwarna merah karena bercampur tanah seperti itu. Kemudian dasar bangunan mesjid ini kan menggunakan bata merah yang sudah teruji kekuatannya ini malah memakai bata ringan (hebel)
,"katanya.
Lantas Tim media mencoba mengkonfirmasi salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Kang sudah berapa lama proyek ini dikerjakan ?...
Siapa pengawas dari Dinas terkait yang mengawasi proyek ini ?
Apakah bahan-bahan material yang digunakan untuk pembangunan sesuai dengan RAB ?
"Saya tidak tau pak, coba tanya saja sama pemborongnya langsung," jawabnya.
Selanjutnya TIM Investigasi mencoba menggali informasi lebih lanjut terkait siapa nama pengawas dari Dinas terkait dan juga pemborongnya.
Namun karena buntunya informasi sampai berita ini diterbitkan Pengawas dari Dinas terkait dan Pemborong proyek tersebut belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi.
Red
Komentar
Belum ada komentar !