Proyek Irigasi Tapen SS-Jatiragas Dinilai Ganggu Aliran Air, Petani Minta Solusi Cepat

KARAWANG,INFONEWS - 

‎Sejumlah petani di Desa Cicinde Utara, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, mengeluhkan kurangnya pasokan air untuk lahan pertanian mereka. Keluhan ini diduga kuat akibat terganggunya aliran air imbas dari proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi SS Tapen SS Jatiragas yang berada di wilayah Kecamatan Jatisari.

‎Kondisi ini terjadi di tengah musim tanam yang sedang berlangsung, sehingga menimbulkan kekhawatiran petani akan potensi gagal panen. Keluhan para petani tersebut telah disampaikan langsung kepada Kepala Desa Cicinde Utara.

‎”Kami mohon kepada pihak kontraktor agar memperhatikan nasib petani. Sekarang sedang musim tanam, jangan sampai pasokan air terganggu. Kalau air berkurang, bisa berdampak pada gagal panen,” ungkap Kepala Desa Cicinde Utara kepada awak media, Selasa (22/07/2025).

‎Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa proyek rehabilitasi irigasi ini merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Informasi dari papan proyek menyebutkan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Putera Kencana, dengan nilai kontrak sebesar Rp25.999.794.533,20 (termasuk PPN 11%).

‎Adapun durasi pekerjaan ditetapkan selama 210 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

‎Menanggapi keluhan tersebut, Rian, perwakilan dari PT Putera Kencana, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada hari yang sama, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi.

‎“Nanti saya akan berkoordinasi dengan PJT yang mengatur pintu airnya,” jawabnya singkat.

‎Hingga berita ini diturunkan, petani masih berharap agar distribusi air bisa segera normal kembali dan tidak berdampak lebih jauh terhadap masa tanam yang tengah berjalan. Sementara itu, warga dan aparat desa berharap pihak terkait, baik pelaksana proyek maupun pengelola irigasi, dapat segera mencari solusi konkret agar persoalan ini tidak berkepanjangan.

Red : Eghi Alam

Tags:
Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !