KARAWANG-BANYUSARI INFONEWS TERKINI - Sebuah kota industri yang terus berkembang, sayangnya tidak lepas dari masalah lingkungan yang serius. Emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, termasuk industri dan transportasi, telah menyebabkan kualitas udara di daerah ini memburuk. Bahkan, indeks kualitas udara (AQI) di Karawang mencapai angka 101, yang berarti kondisi udara di sana sudah tidak sehat. Melihat situasi ini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Singaperbangsa Karawang mengambil inisiatif untuk membuat perubahan nyata melalui sebuah program yang mereka sebut "GreenWave."
"GreenWave" bukan sekadar sebuah nama. Ini adalah gerakan yang diluncurkan oleh para penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina Regional Karawang dengan tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara di Karawang. Degan menanam 100 bibit pohon trembesi di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari.
Kenapa pohon trembesi? Ternyata, pohon ini punya kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida. Satu pohon trembesi bisa menyerap hingga 28.488,39 kg CO2 per tahun! Jadi, bayangkan saja dampaknya jika ada 100 pohon trembesi yang tumbuh subur di Desa Tanjung—bukan hanya kualitas udara yang membaik, tetapi juga lingkungan yang jadi lebih sejuk dan nyaman.
Kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya melibatkan para mahasiswa, tapi juga seluruh lapisan masyarakat Desa Tanjung. Pemerintah desa, warga, hingga anak-anak ikut serta dalam gerakan ini. Pada 24 Agustus 2024, mereka semua berkumpul di desa untuk bersama-sama menanam bibit-bibit pohon tersebut. Ada juga workshop edukasi yang diselenggarakan untuk memberi pemahaman lebih tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Para mahasiswa ini membagi menjadi 4 kelompok untuk acara tanam pohon tersebut. Sebab, mereka akan menanam di 4 dusun, yaitu Dusun Kedawuh, Dusun Kecemek, Dusun Tanjung, dan dusun Kepuh. Semangat gotong royong yang begitu terasa. Semua orang saling membantu, dari menggali lubang untuk menanam hingga memberi petunjuk bagaimana cara menanam yang benar. Dan yang paling penting, kegiatan ini dilakukan dengan satu tujuan—menciptakan masa depan yang lebih hijau dan sehat.
Tentu saja, menanam pohon adalah langkah awal yang penting. Tapi apa yang membuat program "GreenWave" ini lebih berarti adalah komitmen untuk menjaga kelangsungan hidup pohon-pohon ini. Para mahasiswa, bersama warga Desa Tanjung, akan terus memantau pertumbuhan pohon trembesi ini. Mereka juga merencanakan kegiatan rutin untuk merawat pohon-pohon tersebut, memastikan mereka tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi lingkungan.
Program ini bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga tentang edukasi. Dengan adanya workshop, masyarakat Desa Tanjung diajak untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka. Mereka belajar bahwa menjaga bumi bukanlah tugas segelintir orang, tapi tanggung jawab kita semua.
Saat kita bicara tentang masa depan, harapan kita adalah bumi yang lebih hijau dan sehat. Program "GreenWave" di Desa Tanjung ini adalah langkah kecil namun penting menuju masa depan itu. Dengan menanam 100 pohon trembesi, mereka tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan untuk generasi mendatang.
Bayangkan betapa segarnya udara di Desa Tanjung beberapa tahun lagi, ketika pohon-pohon trembesi ini sudah tumbuh besar. Anak-anak bisa bermain di bawah teduhan pohon yang sejuk, warga bisa menghirup udara yang lebih bersih, dan yang terpenting, kita semua bisa merasa bangga telah berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik.
Program ini adalah contoh nyata bahwa dengan sedikit usaha dan kerja sama, kita bisa membuat perbedaan besar. Mari kita semua mengambil inspirasi dari "GreenWave" dan mulai melakukan hal-hal kecil yang bisa berdampak besar bagi bumi kita tercinta.
"GreenWave" bukan hanya sebuah program, tetapi sebuah gerakan dari hati yang ingin melihat perubahan positif di lingkungan sekitar. Melalui penanaman 100 pohon trembesi, mereka menanam lebih dari sekadar pohon—mereka menanam harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat. Dan ini baru permulaan.
Dengan kata-kata sederhana namun penuh makna, mari kita jaga bumi kita, mulai dari langkah kecil di sekitar kita. Bersama, cintai bumi, selamatkan bumi.
Red : Elisa Bangun
Komentar
Belum ada komentar !