BANYUMAS INFONEWS TERKINI -
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), tahap lll dari Kementrian PUPR, Dirjen Sumber Daya Air, BBWS "Serayu Opak" dengan anggaran sebesar rp.195.000.000,- (seratus sembilan puluh lima juta rupiah), yang di alokasikan di Desa Sidamulya, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah hingga sekarang belum seutuhnya terserap/direalisasikan.
Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini, intensitas hujan di Wilayah desa tersebut cukup tinggi, menyusul terjadinya genangan air yang meluap.
Hasil pantauan Awak Media ini, beberapa area pesawahan di desa Sirau, Nusamangir, Sibalung, Sidamulya, Mujur dan beberapa desa sekitarnya tampak terlihat layaknya lautan.
Ironisnya, meski tiap tahun, rutinitas luapan air selalu terjadi bahkan hingga menggenangi area pesawahan, ruas jalan dan beberapa pemikuman penduduk.
Namun sampai sekarang, terkesan belum ada/kurangnya perhatian pemerintah melaluhi Dinas terkait, melakukan langkah kongrit untuk mengatasinya sehingga banjir selalu saja terjadi, yang berdampak terhentinya aktifitas produktif masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan area pesawahan.
Hal tersebut akan berbanding terbalik tatkala musim kemarau tiba, dimana beberapa puluh hectar sawah terpaksa gagal panen akibat kurangnya air yang dipicu akibat lemahnya irigasi yang tersedia.
Makanya rakyat sangat mengapresiasi, program P3TGAI dari Kementrian PUPR, dengan harapan bisa menjadi solusi untuk mengcover kebutuhan air tatkala musim kemarau tiba.
Hal tersebut sebagaimana pernyataan Yatirun, Kepala Desa Sidamulya kepada Awak Media ini, tatkala dikonfirmasi di ruang kerjanya (selasa, 3/12/2024).
"Program P3TGAI dari Kementrian PUPR, Dirjen Sumber Daya Air, BBWS "Serayu Opak, di Desa Sidamulya, sudah dikerjakan, namun sampai sekarang baru mencapai 50%, dan selebihnya hanya tinggal yang masuk saluran kesawah akibat tergenang air, "katanya seraya menjelaskan, "untuk saluran yang masuk ke sawah, memang baru di cor lantai dasarnya sekitar 50m, bahkan begisting-pun sudah terpasang sebagian, "tandasnya.
"Lalu datang hujan lebat dalam beberapa hari belakangan, yang menyebabkan banjir, sehingga sampai sekarang belum bisa dilanjutkan.
Bahkan, klo-pun memakai pompa, dipastikan tetap tidak bisa membuang air, sehingga terpaksa para pekerja untuk sementara diliburkan, "tegasnya.
Lebih lanjut Yatirun menjelaskan bahwa terkait belum terselesaikanya seluruh program tersebut, dirinya siap dan selalu berusaha dan tak lupa memanjatkan doa agar ditengah kondisi alam yang tidak memungkinkan ini, bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai batas waktu yang ditentukan (akhir Desember 2024).
Dipaparkanya, beberapa hari yang lalu ketika Setyo selaku Pengawas PPK Irigasi-BBWS Serayu Opak dari Sempor dan Nurochman selaku Pengawas dari PSDA Banyumas melakukan memonitoring dan mengetahui fakta keadaan alam yang sebenarnya, merekapun memaklumi dan hanya menghimbau agar pekerjaan itu bisa dikerjakan sesuai waktu yang telah ditentukan.
"Sebagai manusia tidak mungkin, saya mampu menolak kehendak tuhan, "timpalnya.
Dijelaskanya, secara normatif, specifikasi volume pekerjaan P3TGAI tersebut adalah dengan Panjang-500 m, Tinggi-50 cm, dan pondasi cor 1 m diambil kanan-kiri, masing-masing 20 cm, sehingga totalitas lebarnya (isinya), seluas 60 cm, yang nantinya diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pesawahan seluas 18 hingga 20 hektar.
Diakhir pernyataanya Yatirun menambahkan bahwa semenjak dirinya menjabat, sebagai Kepala Desa Sidamulya baru kali ini mendapatkan program tersebut.
Makanya, manakala mengetahui kondisi alam yang tidak memungkinkan seperti ini, sehingga tatkala Bintang, anggota DPR-D Provinsi Jateng dari PAN, mengadakan reses beberapa hari yang lalu, saya menyampaikan dan sekaligus memohon agar ada optimalisasi program untuk bisa mengatasi permasalahan banjir tersebut, "pungkasnya
Red : (503L170)
Komentar
Belum ada komentar !