Karawang,Infonews -
Proyek pembangunan saluran di Dusun Bambu Iken Desa Jatiwangi Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Jawa barat yang dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV PUTRA TUMENGGUNG MAYANG bernomor SPK 027.2/.../02.2.02.0008.108/ KPA-SDA/PUPR/2024. dengan Volume, Panjang = 373,00 M' : Tinggi 00,80 M' bersumber dana APBD Kab. Karawang tahun 2024 sebesar Rp 189.242.000.,00 selama masa waktu pengerjaan 60 hari kalender. Diduga dikerjakan "asal jadi" tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknis.
Pasalnya, selain tidak digali, tidak pula dipasangi Kisdam sebagai alat pembendung air. area untuk pemasangan batu pondasi hanya alakadarnya dicangkul pinggirannya saja dan dibentuk menyerupai sebuah bendungan, namun terlihat air masih menggenangi area pekerjaan yang tengah dipasangi batu pondasi.
Selain itu, pasangan batu pondasi sebagai dasar bangunan, hanya ditancap - tancapkan diatas lumpur yang penuh dengan genangan air.
Menurut seorang warga berinisial nama BH (55) yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi saat dikonfirmasi awak media sabtu 20/07/2024 mengatakan, bahwa progres pelaksanaan pekerjaan pembangunan saluran drainase tersebut sangat buruk sekali dan terkesan tidak mengikuti petunjuk teknis dalam suatu pembangunan.
"Kalau menurut pendapat saya progres pembangunan turap saluran yang dikerjakan dengan cara seperti ini, jauh dari spesifikasi teknis yang diharapkan. Bagaimana hasil pembangunan ini akan bisa bertahan lama kalau dalam pelaksanaan pembangunannya asal-asalan seperti itu, selain tidak digali, batu pondasi hanya ditancap-tancapkan diatas lumpur yang penuh dengan genangan air. Mana mungkin pemasangan batu pondasi bisa ditata secara rapih kalau area pekerjaannya penuh dengan air dan dapat dipastikan pondasi bangunan turap kropos karena tidak terisi olahan adukan semen dan pasir. Sedangkan kokohnya sebuah bangunan tergantung kepada seberapa kuat pondasinya," ujarnya.
Lebih lanjut menurut warga,"Padahal biasanya dalam (Juknis) petunjuk teknis suatu proyek pembangunan saluran drainase, area yang akan dipasangi batu pondasi harus dilakukan penggalian sesuai dengan ukuran kedalaman yang telah ditentukan. Lantas kemudian air dibendung lalu area pekerjaan dikeringkan dan diberi olahan adukan semen dan pasir. Sehingga pemasangan batu pondasi tidak terganggu oleh air dan pastinya pasangan batu pondasi dapat ditata secara rapih bersama olahan adukan," jelasnya
Sementara seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya saat menjawab pertanyaan awak media, mengatakan, bahwa dirinya hanya sebagai pekerja biasa tidak tau apa-apa dan memang disuruh bekerjanya seperti itu
"Saya mah hanya pekerja biasa pak tidak tau apa-apa, disuruh bekerjanya seperti ini, ya dikerjain saja," jawabnya
Kemudian awak media mencoba menggali informasi lebih lanjut dengan menanyakan siapa pemborong dan pengawas dari Dinas terkaitnya.
Siapa nama pemborong dan pengawas dari Dinas nya Kang ?
"Saya juga tidak tau siapa Pemborong dan juga Pengawas dari Dinas nya, karena saya bekerja juga diajak teman," jawabnya.
Karena buntunya informasi sampai berita ini diterbitkan Pemborong dan Pengawas dari Dinas terkait belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi.
Red Tim
Komentar
Belum ada komentar !