CILAMAYA - KARAWANG INFONEWS TERKINI - Setelah gangguan turbin fase comisioning kembali di keluhkan masyarakat Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan karena suara bergemuruh bikin bising bahkan getaranya di rasakan ke kaca-kaca jendela rumah pada Minggu malam (4/9/2023), kontraktor PLTGU Jawa 1 PT Jawa Satu Power (JSP) menyebut, gangguan uji coba sistem turbin yang berpotensi menimbulkan suara bergemuruh, tak bisa di prediksi waktunya.
Kepada infonews, Humas PT Jawa Satu Power, Eno Maryono mengatakan, pada fase komisioning atau uji coba turbin PLTGU, memang pihaknya tidak bisa dibendung atau di lewati, sehingga jika terjadi gangguan di turbin maka diakuinya, memang berpotensi menimbulkan suara. Tetapi, sebut Maryono, pihaknya tidak bisa memprediksi kapan gangguan sistem turbin terjadi dimasa ujicoba ini, karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan suara muncul.
"Kami tidak bisa memprediksi kapan gangguan sistem turbin terjadi dimasa ujicoba ini, karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan suara muncul, " Ujarnya.
Ia menambahkan, soal gangguan bising dan bergemuruh, sebutnya, pihaknya mengklaim sudah sering sosialisasi kepada masyarakat lewat kumpulan warga dan kemudian via grup WA, bahkan sebutnya, sudah hampir setiap hari di infokan soal uji coba ini.
Tentunya, tambah Maryono, yang disampaikan adalah sama dengan saat sosialisasi dan berita lewat grup WA. Karena masa ujicoba masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang dan Setiap harinya itu, mesin turbin masih terus menyala. Bahkan, Di gedung admin yang berjarak hanya 20 meter juga banyak menggunakan kaca, mungkin kalau bergetar kencang, maka konsekwensi kaca digedungnya duluan yang pecah.
"Kami sosialisi setiap hari, bahwa uji coba masih terus berlangsung setiap hari, karena mesin turbin juga terus menyala setiap hari, " Tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen DPP F12 Adi Ismaya mengecam kembalinya suara bising yang ditimbulkan dalam masa uji coba PLTGU Jawa 1 tersebut. Meskipun proyek strategis nasional, namun konsekwensi selama menimbulkan gangguan pada warga sekitar di jam-jam tertentu, diharapkan bisa tersampaikan menyeluruh dan utuh, karena terus-terusan suara yang tak lazim di dengar warga itu, wajar jika memicu kecemasan, karena gemuruh dengan durasi 3 menitan saja, bagi mereka itu penting, apalagi jam istirahat, tidur bahkan yang sakit bagaimana?
"Sampaikan secara utuh dan menyeluruh, karena kebisingan ini bukan belasan meter saja, tapi hampir di semua wilayah desa Cilamaya. Konsekwensi itu juga harus di pikirkan pihak PLTGU Jawa 1, " Pungkasnya.
Red : innews
Komentar
Belum ada komentar !