BOGOR-INFONEWS.COM-Memperhatikan fenomena yang terjadi di acara peringatan HUT RI ke-78 di Aula Pol PP Kabupaten Bogor di Komplek Tegar Beriman yang dilaksanakan oleh para petugas Satpol PP Kabupaten Bogor yang tidak boleh diikuti oleh awak media untuk pemberitaan, Ketua Umum Aliansi Indan Pers Bogor Raya (AIPBR), Aliv Simanjuntak mengatakan: "Entah setan apa yang merasuki mantan Camat Babakan Madang ini"ujarnya, Jumat (18/08)
Senada dengan Aliv, Ananias Aty Boy SH menyoroti sikap Kasat pol PP, "Sangat disayangkan seorang Kasatpol PP berkata demikian, apalagi dia seorang Kepala Dinas di Kabupaten Bogor," ucapnya.
"Dengan adanya kejadian ini, maka menurut kami perlu turun tangan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dan Anggota Dewan selaku Wakil Rakyat dan untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi kinerja Kasatpol PP dalam melayani masyarakat.
“Jika perlu dilakukan perombakan atau setidaknya diberikan teguran keras agar dapat melayani masyarakat dengan menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat sesuai dengan motto Tegar Beriman," ungkap Ananias.
Menurutnya, media merupakan alat ukur sosial kontrol yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada publik. Seharusnya Kasatpol PP memberikan suasana yang sejuk dan santun dalam menguraikan bahasa, sehingga kalimat berita yang keluarpun dapat menyejukkan.
Menurut dugaan yang beredar, Cecep sengaja agar acaranya tidak ingin diliput media. Ada juga yang menduga adanya acara tidak layak dilihat publik, sehingga dengan berbagai cara mereka menghalang-halangi tugas wartawan tersebut.
Diketahui, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78 dimeriahkan oleh sebuah acara Satpol PP Kabupaten Bogor di komplek Tegar Beriman pada (18/08) yang ahirnya diwarnai kekecewaan dari sekitar 10 orang pencari berita karena dihalang-halangi saat hendak melakukan peliputan.
Saat itu Kasatpol PP, Cecep Imam Nagarasid di lokasi dikonfirmasi melalui selulernya namun nggan berkomentar dan menugaskan Erwin selaku Penyidik Pol PP dan awak media menolak Erwin karena dianggap statementnya tidak akan menjawab keingintahuan awak media dari level Kepala Dinas.
Tidak berselang lama, tim media malah diusir oleh anggota Satpol PP, seraya mengatakan selain Satpol dilarang berada di area tersebut, "Selain anggota Satpol PP, dilarang berada di area ini," ucap anggota Satpol PP tersebut.
Merasa diusir, Tim media semakin tertantang penasaran dan mencoba konfirmasi Kasatpol PP via Whatsapp tentang sikap anak buahnya, dan Cecep merespon dengan telp WA dengan mengatakan: "Silahkan teman teman buktikan kalau ada anggota saya yang mengusir wartawan. Silahkan masuk, saya tunggu..!," ucapnya dengan nada tegas.
Namun ironis, ketika 10 awak Media hendak masuk ke ruangan acara tersebut, pintu gerbang tertutup dan dijaga ketat oleh 3 personil Satpol PP yang tetap melarang awak media masuk walau telah dijelaskan bahwa para awak media telah mendapat izin masuk dari Kasatpol PP untuk memasuki acara Dinas Pamong Praja tersebut.
Setelah 15 menit tim media menunggu di depan pintu gerbang yang tertutup, anggota satpol PP utusan dari dalam menyuruh para awak media menunggu di area tamu Satpol PP, sekitar 10 menit, tiba-tiba Kasatpol PP bersama para anak buahnya malah datang menemui tim media.
Dengan suara keras dan lantang, Cecep mengatakan: "Siapa yang ngusir? Siapa yang ngusir? Tunjukin ke saya!," ucap Cecep di hadapan awak media dengan kerumunan anggota Satpol PP.
Spontan Wartawan NKRIPOST berkata: "Ada pak, ini saya Tunjukan orangnya!
Tanpa menjelaskan, Cecep malah menepis dan mengalihkan perhatian dengan berkata: "Tidak ada itu, tidak ada itu!," kata Cecep, keras dan terlihat marah.
Red: Gesthan Pramudya
Komentar
Belum ada komentar !