Karawang,Infonews-
Ramainya pemberitaan hasil pekerjaan yang dikerjakan kelompok GP3A Banyu Gempol Barokah yang muncul dan terbit dibeberapa media online terkait dugaan kegiatan "dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi.
Dalam kegiatan (OPIP) operasi dan pemeliharaan irigasi partisipatif yang merupakan sebuah strategi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi partisipatif dengan metode swakelola yang melibatkan peran serta masyarakat petani / kelompok P3A dibeberapa desa yang diantaranya 1) kelompok P3A Desa Gempol Kecamatan Banyusari 2) kelompok P3A Desa Gempol Kolot Kecamatan Banyusari dan 3) kelompok P3A Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan Kqbupaten Karawang.
Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Banyu Gempol Barokah sebagai pelaksana kegiatan (OPIP) ditahun anggaran 2023 dengan biaya sebesar Rp 178.000.000,- untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan jaringan irigasi D.I Jatiluhur yang berlokasi di Saluran Sekunder Gempol Ruas 1+ B GP 1. No kontrak HK. 01.02/PPK OPSDA IV-AV/OPIP SKKS/017-2023 tanggal kontrak: 01 September 2023. Pengerjaan selama 75 hari kalender sesuai yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Terbit pemberitaan dugaan tersebut diduga akibat kurang puasnya warga masyarakat dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan kelompok GP3A Banyu Gempol Barokah.
Yang dianggap oleh warga masyarakat. "tidak sesuai spesifikasi karena hasil pengangkatan sedimentasi dinilai kurang maksimal.
Selain itu juga "kurang koperatif-nya pengurus GP3A berinisial BB sebagai bendahara GP3A Banyu Gempol Barokah yang susah dan sulit dihubungi dan ditemui untuk dikonfirmasi oleh beberapa awak media.
Menurut H seorang wartawan, mewakili rekan-rekannya mengatakan
"Kami sudah beberapa kali menghubungi (inisial) BB melalui via telepon dan pesan whatsApp bahkan mendatangi kantor desa Tegalwaru tempat ia bekerja.
"Namun BB tidak pernah mau mengangkat telepon membalas pesan whatsApp dan sulit ditemui, padahal kami bermaksud ingin memberikan ruang hak jawab kepada BB,"katanya
Sementara BB saat berhasil ditemui dan dikonfirmasi awak media kamis 09/11/2023 mengatakan.
"Buat saya tidak penting kalau ada nomor-nomor telepon atau whatsApp yang menghubungi saya, tapi nomornya tidak, saya kenal meskipun itu wartawan.
"Silahkan mau menganggap saya tidak koperatif ataupun bagaimana tidak apa-apa dan saya juga sudah ngomong dan menegaskan kepada kepala desa.
"Dikantor desa saya memang anak buahnya tapi dalam urusan ini saya tidak mau diatur, "tegasnya
Ketika ditanya apakah anda tahu sumber dana yang dipergunakan berasal darimana ?
Apakah menurut anda, setiap orang itu punya hak atau tidak, untuk mendapatkan informasi ?
"papan proyeknya ada sudah dipasang. "jawabnya
"itumah hak saya dan pribadi saya mah begini gk bisa dirubah oleh siapapun, "jawabnya
Sedangkan dipapan informasi proyek tidak ada kejelasan sumber dana untuk pembiayaan kegiatan OPIP ini ?
Apakah bersumber dana dari APBD anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Apakah bersumber dana dari APBN anggaran pendapatan dan belanja negara.
Atau dari (DAK) dana alokasi khusus.
Red
Komentar
Belum ada komentar !