POLEMIK TERKAIT BANYAKNYA PEMILIK SAWAH YANG MENGGUNAKAN TEGANGAN LISTRIK UNTUK MENGATASI HAMA TIKUS,UPTD PERTANIAN KECAMATAN BANYUSARI GANDENG BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (BBPOPT)

IMG-20220714-WA0073.jpg

KARAWANG INFONEWS - Menindak lanjuti kabar yang santer diperbincangkan, khususnya diwilayah Desa Pamekaran, Kecamatan Banyusari, Karawang, perihal listrik yang dijadikan jerat hama tikus yang mengakibatkan korban jiwa.

UPTD Pertanian Banyusari bersama BBOPT serta Pemerintah Kecamatan mengadakan musyawarah tentang sosialisasi menanggulangan hama tikus dikantor Aula Desa Pamekaran, Kamis (14/07/2022).

IMG_20220714_160540.jpg

Hadir dalam acara Camat Banyusari Drs, Iwan Ridwan F, Kepala Desa Pamekaran H.Ahmad Kholil beserta aparatur Desa, Kepala UPTD Pertanian Banyusari Irfan S.P rekan penyuluh beserta POPT, BBOPT, UPTD, Gapoktan, UPJA, dan para tokoh Tani. 

Tikus merupakan hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat. Namun sangat tidak dianjurkan jebakan tikus menggunakan aliran listrik/strum.

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Banyusari Irfan S.P saat diwawancarai media infonews usai acara mengatakan dirinya kurang lebih satu bulan ditugaskan di Banyusari selain untuk menuntas masalah pertanian, salah satunya untuk menanggulangi adanya jebakan listrik untuk menjerat hama tikus yang mengakibatkan orang meninggal.  

UPTD Pertanian Banyusari menggandeng pihak BBOPT ikut duduk bersama untuk menyelesaikan menanggulangan hama tikus, pihak kami sangat tidak menganjurkan menjerat tikus menggunakan aliran listrik/strum

banyak cara untuk menanggulangi hama tikus salah satunya dengan 

○teknis gropyokan/kalagumarang

○teknis umpan tikus

○teknis Rumah burung hantu ( Rubuha )

○teknis LTBS

Tambah Irfan bilamana selama satu bulan kedepan himbauan ini tidak ada respon baik dari para petani, maka pihak UPTD Pertanian beserta MUSPIKA Kecamatan Banyusari akan menindak lanjuti ke pihak Kepolisian. 

"Sementara ini kita kasih himbauan dulu kepada para petani, bilamana himbauan ini selama satu bulan tidak direspon dengan baik baru kita ikut sertakan pihak Kepolisian. 

Sementara itu Camat Iwan mengatakan dari 5.500 Hektar, 3.837 Hektar pertanian, jadi hampir 80% wilayah di Banyusari pertanian dan ada beberapa masyarakat hama tikus adalah salah satu kendala terbesar dalam peningkatan produksi pertanian, ada sebagian kecil masyarakat yang menggunakan listrik, karena itu dianggap paling efektif untuk membunuh hama tikus. 

Padahal saya pikir namanya tenaga listrik sama sekali tidak pernah dianjurkan apalagi diperintahkan, 

Saya berharap masyarakat dengan diadakannya sosialisasi dari BBOPT dan UPTD Pertanian penanggulangan hama tikus ini bisa dimengerti dan dipahami dan kedepannya tidak lagi memakai aliran listrik untuk menjerat hama tikus.

 

Red by eghi

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !