Sungguh Seorang Ibu Yang Biadab...!!! Tega Membuang Bayi Perempuannya Saat Ditemukan Warga Tewas Mengambang di Saluran Irigasi

IMG_20230502_161120.jpg
Saksi Mata Yusuf Ismail Saat hendak Membungkus Mayat Bayi Perempuan Menggunakan Kain Putih

KARAWANG INFONEWS - 

Warga Kampung Kalenraman Utara Rt 002/002, Desa Gempol, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, digegerkan dengan penemuan mayat bayi perempuan di saluran irigasi pada Selasa (02/05/23). Bayi itu ditemukan oleh warga sekitar yang sedang membersihkan halaman. Sebelumnya, bayi dalam keadaan telanjang itu dikira sebagai sebuah boneka.

Yusuf Ismail atau biasa di sapa Pak Is, salah seorang saksi kejadian menjelaskan, penemuan mayat bayi itu terjadi sekitar pukul 16:00 WIB, saat itu, ia sedang membersihkan halaman, saat melihat ke arah irigasi, menemui sebuah boneka. Namun saat dicek menggunakan tongkat, terlihat bagian tali pusar masih lengkap.

Mengetahui bahwa yang di sungai irigasi adalah seorang bayi, saksi mata tersebut lalu berteriak menyebut ada bayi di sungai. Pak Is awalnya tak percaya akan penemuan tersebut. Namun setelah mendatangi dan membuktikannya, ternyata yang dikira sebagai boneka adalah sesosok mayat bayi manusia.

Setelah diketahui bahwa itu merupakan jasad bayi, warga yang kaget kemudian melaporkan ke pihak kepolisian.

Kapolsek Banyusari Iptu Suherlan, S.H melalui Kanit Reskrim Aipda H.Sarin B membenarkan adanya mayat bayi perempuan terapung di irigasi, dan diperkirakan usia mayat bayi ini bisa dihitung hari. Bayi perempuan ini diperkirakan baru berusia satu harian, karena masih lengkap tali pusarnya.

"Benar ada mayat bayi terapung di irigasi berjenis kelamin perempuan, ditemukan oleh seorang warga yang sedang membersihkan halaman. Perkiraan usia mayat bayi kurang lebih satu harian. Masih ada tali pusarnya. Jenis kelamin perempuan," ucap Kanit Reskrim Polsek Banyusari Aipda H.Sarin B.

Bayi malang ini kemudian dibawa oleh Anggota Polsek Banyusari beserta Tim Inafis Polres Karawang ke RSUD Kabupaten Karawang untuk dilakukan autopsi.

 

Red : Eghi Alamsyah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !