KARAWANG,INFONEWS -
Suasana penuh kebersamaan dan kekhidmatan mewarnai kegiatan Hajat Bumi (Ruat Bumi) yang digelar oleh masyarakat Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (26/10/2025). Tradisi tahunan yang sarat makna ini diisi dengan berbagai kegiatan kebudayaan, hiburan rakyat, hingga Tabligh Akbar sebagai puncak acara.
Kegiatan dimulai sejak pagi hari pukul 08.00 WIB dan berpusat di area halaman samping pematang sawah yang berada dekat kediaman Kepala Desa Cirejag. Lokasi yang asri dan terbuka ini menjadi saksi kebersamaan warga dari berbagai lapisan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, tampak hadir unsur Muspika Kecamatan Jatisari, perwakilan TNI dari Koramil, personel Polri dari Polsek Jatisari, serta tokoh masyarakat dan warga dari berbagai elemen yang turut meramaikan acara. Antusiasme warga terlihat jelas sejak pagi hingga malam hari, menandakan betapa acara ini telah menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Desa Cirejag.
Selain ritual adat Hajat Bumi sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan hasil bumi, acara juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan hiburan. Mulai dari organ tunggal, seni tradisional, hingga karnaval keliling desa yang menampilkan kreativitas setiap Rukun Tetangga (RT). Masing-masing RT menampilkan kreasi unik, mulai dari dekorasi kendaraan hias hingga kostum tematik yang menarik perhatian penonton di sepanjang jalan desa.
Pada malam harinya, suasana akan berubah lebih khidmat dengan digelarnya Tabligh Akbar, yang diisi oleh penceramah kondang dari Kabupaten Subang, KH. Kholil, S.Pd.I., S.Q., dan tentunya akan dihadiri ratusan warga. Momentum ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus refleksi spiritual bagi masyarakat setelah seharian menikmati kemeriahan budaya.
Di sela-sela acara, Kepala Desa Cirejag, Dadang Supriatna, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya kegiatan tahunan ini.
“Alhamdulillah, kegiatan Hajat Bumi tahun ini berjalan lancar dan penuh semangat kebersamaan. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat, terutama hasil bumi dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga,” ujar Dadang Supriatna kepada awak media.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan Hajat Bumi bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi juga warisan leluhur yang memiliki nilai spiritual dan sosial tinggi.
"Kami ingin generasi muda tetap mengenal dan mencintai budaya lokal. Karena di balik tradisi ini tersimpan nilai gotong royong, kebersamaan, dan rasa syukur yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan,” lanjutnya.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku senang dengan terselenggaranya acara tersebut. Selain menjadi hiburan rakyat, kegiatan ini juga menjadi momen langka untuk berkumpul dan berinteraksi dengan sesama warga yang mungkin jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
“Acara seperti ini bikin kampung terasa hidup lagi. Semua warga ikut berpartisipasi, dari anak-anak sampai orang tua,” ujar salah satu warga yang ikut serta dalam karnaval.
Menambahkan pandangan dari masyarakat, tokoh masyarakat Desa Cirejag, Icang Sutarya, menilai bahwa kegiatan Hajat Bumi bukan hanya bentuk pelestarian budaya, tetapi juga simbol kesadaran sosial yang harus dijaga oleh semua pihak.
"Hajat Bumi ini bukan sekadar acara adat, tetapi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah perubahan zaman. Di sinilah kita belajar menghargai warisan leluhur, menjaga keseimbangan alam, dan mempererat persaudaraan antarwarga,” tutur Icang Sutarya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras panitia dan dukungan penuh pemerintah desa yang terus menjaga keberlanjutan kegiatan tersebut setiap tahun.
"Saya berharap kegiatan seperti ini terus dipertahankan bahkan dikembangkan, karena ini adalah identitas kita sebagai masyarakat pedesaan yang masih menjunjung tinggi gotong royong dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Hajat Bumi di Desa Cirejag menjadi bukti bahwa pelestarian budaya lokal bisa berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus menjaga nilai-nilai kearifan lokal tanpa meninggalkan unsur modernitas, dengan tetap menghadirkan hiburan dan kegiatan yang relevan bagi masyarakat masa kini.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan Hajat Bumi dan Tabligh Akbar di Desa Cirejag tahun 2025 bukan hanya menjadi ajang tahunan semata, melainkan juga simbol harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Sampai berita ini diterbitkan, acara akan dilanjutkan dengan kegiatan Tabligh Akbar atau santapan rohani yang rencananya akan dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB malam ini.
Eghi Alam
Infonews871
Komentar
Belum ada komentar !