KARAWANG-INFONEWS TERKINI - H.Ade Hidayat Ketua Umum LSM Pasukan F12, turut menyuarakan kekecewaannya atas dugaan pelecehan terhadap suku Sunda yang dilakukan oleh seorang oknum karyawan Bank Bukopin Bandung. Dalam pernyataannya, H.Ade Hidayat mengungkapkan rasa terpukul dan terusik dengan insiden tersebut, mengingat Bogor merupakan bagian dari Tatar Sunda yang memiliki ikatan kuat dengan budaya dan nilai-nilai Sunda.
“Suku Sunda merupakan suku yang bermartabat dan memiliki sejarah panjang dalam membangun peradaban. Tidak selayaknya ada pernyataan yang merendahkan atau melecehkan identitas dan harga diri kami,” tegas H.Ade dengan nada geram.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Sunda khususnya LSM Pasukan F12 yang berada di Karawang Jawa barat siap bergerak membela kewibawaan para leluhur jika masalah ini tidak segera diselesaikan. “Kami sebagai bagian dari masyarakat Sunda tidak akan tinggal diam. Jika permasalahan ini tidak ditangani dengan serius, LSM F12 siap bergerak bersama untuk menuntut keadilan,” tambahnya.
H.Ade Hidayat juga mendesak pihak Bank Bukopin untuk segera memberikan klarifikasi resmi dan mengambil langkah tegas terhadap oknum yang terlibat. “Ini bukan hanya persoalan individu, melainkan menyangkut martabat seluruh masyarakat Sunda. Kami meminta agar pihak bank segera meminta maaf dan memberikan sanksi yang sesuai,” ujarnya.
Dukungan Ketua umum LSM F12 ini semakin menguatkan gerakan masyarakat Sunda yang telah lebih dulu disuarakan oleh Paguyuban Sundawani Karawang dan politisi Partai Gerindra, Dedi Iskandar. Sebelumnya, H. Ranzes Iman Sudirman, Ketua Paguyuban Sundawani Karawang, juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan massa jika tidak ada permintaan maaf dari pihak bank.
Kasus ini telah memicu reaksi luas dari berbagai kalangan, terutama masyarakat Sunda di Jawa Barat. Beberapa Organisasi masyarakat Sunda di Bogor dan sekitarnya juga mulai menggalang dukungan untuk melakukan aksi protes jika tidak ada tindakan lanjutan dari pihak bank. “Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Suku Sunda harus dihormati dan tidak boleh dijadikan bahan pelecehan,” ujar salah satu aktivis LSM di Karawang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bank Bukopin belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus ini. Namun, sumber internal menyatakan bahwa bank sedang melakukan investigasi internal untuk memverifikasi kebenaran dugaan tersebut. “Kami akan memberikan klarifikasi secepatnya setelah proses investigasi selesai,” ujar sumber tersebut.
Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Sosial juga turut memantau perkembangan kasus ini. Kepala Dinas Sosial Bogor, Drs. Agus Mulyana, M.Si., menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi dialog antara masyarakat Sunda dan Bank Bukopin untuk mencegah eskalasi konflik. “Kami berharap semua pihak dapat menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin dan melalui jalur hukum yang berlaku,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Bogor, H. Ahmad Fadil, mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan menunggu proses hukum berjalan. “Kami percaya bahwa aparat penegak hukum akan bertindak adil. Mari kita jaga kondusivitas di Bogor,” pesannya.
Kasus dugaan pelecehan terhadap suku Sunda ini diharapkan dapat diselesaikan dengan bijak dan memberikan pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Dukungan dari berbagai kalangan, termasuk LSM Pasukan F12, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan pentingnya menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
Red : innewsTV
Komentar
Belum ada komentar !